pemeriksaan-hepatitis_20151213_113613WABAH hepatitis A ternyata bukan hanya menyerang puluhan mahasiswa IPB Dramaga Bogor, tetapi juga menjangkiti 95 santri di Parung. Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor menetapkan status waspada hepatitis A untuk wilayah Kabupaten Bogor.

RISHAD NOVIANSYAH|YUSKA APITYA
[email protected]

Penetapan status waspada heatitis A ini menyusul wabah susulan yang terjadi di sejumlah titik di Kabupaten Bogor. Bulan lalu, Pesantren Darul Muttaqin, Desa Jabonmekar, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor diserang penyakit ini. Pada November 2015, Dinkes Kabupaten Bogor mencatat sebanyak 95 santri yang ada di Pesantren Darul Muttaqin Parung terjangkit hepatitis A. Sementara di Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) tercatat sebanyak 37 mahasiswa terjangkit. Sehingga, total korban hepatitis A sejauh ini ada sebanyak 132 orang.

“Yang kami temui pada bulan Oktober-November lalu itu di Pesantren Darul Muttaqin, Parung, ada 95 orang santri terkena hepatitis A,” kata Kepala Seksi Surfelen Efidemiologi Sepim dan Imunisasi Dinas Kabupaten Bogor, Yessi Desputri, Minggu (13/12/2015).

Sedangkan di IPB, penularan penyakit ini terjadi secara massif sejak sepekan lalu. “Di IPB sebanyak 16 pria dan wanita 21 orang, itu ada yang positif dan ada yang diduga terjangkit,” ujarnya.

Yessi Desputri juga mengatakan, gejala hepatitis A antara lain demam, mual, pusing, dan putih mata berwarna kuning. Sekitar 99% pasien hepatitis A dapat sembuh sempurna dengan sendirinya. “Penanganan awal bisa dengan istirahat yang cukup, minum vitamin untuk meningkatkan ketahanan tubuh, dan menghindari makanan berminyak atau berlemak,” jelasnya.

Yessi menyebutkan, Dinkes telah melakukan survey dan penyelidikan epidemiologis di IPB, serta koordinasi dengan masyarakat dan kampus. Program kegiatan terpadu itu merupakan aksi tanggap berdasarkan Permenkes RI Nomor 1501 Tahun 2010.

Dengan banyaknya jumlah penderita hepatitis A ini, Pemerintah Kabupaten Bogor menyatakan waspada hepatitis A.

Kabid Pencegahan, Pemeberatasan Penyakit dan Kesehatan Lingkungan, Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Dokter Kusnadi, menyatakan status saat ini ialah waspada. “Tapi istilah waspada di bidang kedokteran, bukan seperti gunung meletus, ini karena pengaruh musim juga,” kata Kabid Pencegahan, Pemberatasan Penyakit dan Kesehatan Lingkungan, Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, dr Kusnadi, Minggu (13/12/2015).

BACA JUGA :  Simak Ini untuk Tips Awet Muda, Salah Satunya Tidak Sarapan?

Dia mengatakan, penyebaran virus hepatitis A selain melalui kotoran, makanan, dan minuman, musim penghujan pun menjadi indikator penyebab. “Pada musim ini kami bikin kewaspadaan dini, diare, ISP, DBD, termasuk hepatitis ini,” katanya.

Sementara itu, Wakil Rektor IPB bidang Kemahasiswaan, Prof Yonny Koesmaryono mengatakan, untuk mencegah terus meluasnya penyebab tersebut, pihaknya bersama Dinas Kesehatan Kabupaten melakukan pemeriksaan kesehatan seluruh mahasiswa IPB. “Pemeriksaan kesehatan massal bagi mahasiswa IPB dilakukan selama tiga hari, sejak Jumat sampai Minggu,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Bogor Hj Nurhayanti telah menginstruksikan dinas terkait guna menanggulangi kejadian luar biasa (KLB) hepatitis A di IPB. Dinas Kesehatan, ungkapnya, telah berkoordinasi dengan pihak kampus dan melakukan investigasi kasus tersebut.

“Koordinasi akan dilakukan dengan pihak kecamatan, kelurahan, RT/RW, dan desa-desa di sekitar kampus serta pihak lain yang terkait untuk pencegahan ke depan,” ujar Nurhayanti.

Ia menyampaikan, tim Dinkes telah menyasar keberadaan mahasiswa yang sakit di seluruh asrama IPB Darmaga melalui survey dan pemeriksaan kesehatan massal.

Sosialisasi kepada mahasiswa tentang gizi seimbang, keamanan pangan, serta pencegahan dan penanggulangan hepatitis juga telah dilakukan.

Aksi bersih di daerah Babakan Raya sekitar Kampus IPB Dramaga akan dilakukan untuk meningkatkan kebersihan lingkungan.

Selain itu, Dinkes juga akan memberikan sosialisasi bagi pengelola kantin di dalam dan luar kampus tentang sanitasi lingkungan dan penyediaan pangan higienis. “Semua pihak diharapkan bisa meningkatkan kesadaran kesehatan lingkungan, para mahasiswa juga agar segera melaporkan apabila diri atau rekannya mengalami gejala hepatitis A,” katanya.

BACA JUGA :  Kecelakaan Motor Tercemplung ke Sungai Cilacap, Diduga Hilang Keseimbangan

Terpisah, Dosen Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia (Fema) IPB Dr. Naufal menyampaikan bahwa virus hepatitits A sangat mudah menyebar, untuk itu hal yang paling penting adalah melakukan tindakan pencegahan. Ia menjelaskan bahwa tindakan pencegahan dapat dilakukan dengan memperhatikan kebersihan diri dan kebersihan makanan. “Yang pertama adalah kebersihan diri, biasakan mencuci tangan memakai sabun dan menjaga kebersihan kamar mandi. Selanjutnya adalah kebersihan makanan. Bisa jadi mahasiswa yang terkena hepatitis memakan makanan yang tidak bersih,” jelasnya. “Kalau dua hal itu bisa ditangani, pencegahan penyakit ini akan efektif,” tambahnya.

Penanggulangan virus ini dapat juga dilakukan dengan vaksinasi, namun metode ini cukup mahal dan keterbatasan untuk mendapatkan vaksin. Saat ini, menurutnya, hal yang paling penting adalah pemilihan makanan yang bersih. “Virus akan mati di suhu lebih dari 85 derajat celcius, sehingga pilihlah makanan yang dimasak dengan matang dan disajikan tidak lama dari itu, atau masih dalam keadaan panas,” jelasnya.

Dikatakan, kontaminasi virus hepatitis juga bisa lewat air. Pilih air yang bersih, kalau di tempat makan pesanlah minuman panas yang kita yakin dia sudah betul-betul dimasak. Selain sosialisasi, berbagai upaya dilakukan untuk mencegah penyebaran virus hepatitis. Pengelola asrama menggalakkan kegiatan bersih lorong, kamar dan toilet. Pemeriksaan kesehatan secara gratis juga dilakukan selama tiga hari (11-13/12). Pemeriksaan yang dilaksanakan terbuka untuk sivitas tersebut dilakukan di Grha Widya Wisuda (GWW), Kampus IPB Dramaga, Bogor.

Hepatitis A merupakan penyakit yang bisa sembuh sendiri dan bisa sembuh seratus persen. Gejalanya sangat banyak dan termasuk penyakit ringan. Gejalanya seperti mual, demam, air seni berwarna seperti teh, bola mata berwarna kuning. Ini berbeda dengan Hepatitis B yang minim gejala tapi berat dampaknya. (*)

============================================================
============================================================
============================================================