Foto : antara
Foto : antara

LONDON TODAY — Bank BRI Tbk dinobatkan sebagai bank terbaik di Indonesia versi The Banker, majalah perbankan ber­gengsi di dunia. Penghargaan itu diserahkan kepa­da Direktur Utama BRI Asmawi Syam di London, Selasa (2/11/2015). Ini adalah penghar­gaan kedua yang diraih BRI selama dua tahun bertu­rut-turut.

“Penghargaan ini merupakan pengakuan atas kerja keras dan inovasi kami,” ujar Asmawi, seusai acara itu di sebuah hotel mewah di London, Kamis (3/12/2015). Sampai triwulan III 2015, BRI telah menjadi mesin penghasil laba bersih tertinggi di kalangan BUMN. Bank yang berusia 120 tahun ini membukukan ke­untungan bersih Rp 18,42 triliun di atas bank-bank lain di Indonesia. Angka itu lebih tinggi 1,4 persen dibanding perole­han laba BRI tahun lalu. Keuntungan itu juga di atas perolehan laba bersih PT Tel­ekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) yang sampai kuartal III 2015 sebesar Rp 11,54 triliun.

Kinerja BRI itu berlawanan dengan tren penurunan laba di sektor perbankan pada 2015. Berdasarkan data Statistik Perbankan Indonesia, yang dirilis Otori­tas Jasa Keuangan (OJK) pada September 2015, laba industri perbankan tercatat mengalami penurunan sekitar 10,2 pers­en pada kuartal III 2015 dibanding peri­ode yang sama tahun lalu.

BACA JUGA :  Timnas Indonesia Akui Keunggulan Qatar di Piala Asia U-23 2024

Asmawi menambahkan, peningkatan kinerja BRI terjadi karena perusahaannya gencar mencari dana murah, melakukan inovasi, memperluas pasar, serta men­cari dan menghemat biaya. Untuk peng­hematan biaya, dia mencontohkan, BRI berupaya membeli satelit sendiri senilai USD 220 juta yang dicicil selama delapan tahun, dengan besar cicilan sekitar Rp 371,2 miliar. Nilai itu lebih murah ketim­bang biaya sewa satelit yang tiap tahun mencapai Rp 500 miliar.

Satelit 54 transponder yang akan di­luncurkan ArianeSpace pada pertenga­han 2016 itu diharapkan menghubungkan 10.200 kantor unit kerja BRI di berbagai pelosok. Selama ini bank tersebut su­dah memakai 40 transponder satelit. BRI juga memasang ATM bertenaga sel surya di daerah-daerah yang tak terjangkau listrik, seperti Papua. “Selain membeli satelit, tahun ini BRI memperkuat inovasi teknologi dengan menghabiskan dana Rp 4,2 triliun setahun,” kata Direktur Mana­jemen Aset dan Kredit BRI, Randi Anto.

BACA JUGA :  Tak Khawatir Makan Rendang saat Lebaran, Ini Dia Resep Herbal ala Zaidul Akbar untuk Atasi Asam Urat

“BRI berupaya memperkuat posisi se­bagai market leader di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM),” katanya.

Bank dengan 50 juta nasabah dan sekitar 70 persen nasabah ada di desa ini telah membukukan pendapatan bunga bersih (net interest income) mencapai Rp 41,57 triliun atau di atas pencapaian net interest income bank-bank lain di negeri ini. “Yang menghidupi kami adalah sektor UMKM,” ucap Asmawi.

Saat ini total pinjaman BRI sebesar Rp 540,98 triliun disalurkan ke usaha mikro 32,8 persen, usaha kecil 20 persen, dan usaha menengah 3,8 persen. “Segmen mikro dan usaha kecil relatif kebal terha­dap gonjang-ganjing krisis,” ujar Asmawi. Tahun depan, BRI menargetkan pertum­buhan kredit sebesar 15-17 persen.

(Yuska Apitya Aji/dtk) intennady

============================================================
============================================================
============================================================