SEBUAH perusahaan besar ChiÂna telah memenangkan tender untuk menyelesaikan jalur kereta di Kenya. Melalui proyek ini, diÂharapkan dapat meningkatkan koneksi di Afrika Timur.
China Communications ConÂstruction Co telah menandatanÂgani perjanjian kerangka kerja dengan pemerintah Kenya untuk membangun dua bagian jalur kereta Mombasa-Malaba. DemikiÂan dikutip dari chinadaily.com, Rabu (9/12/2015).
Pada bulan September lalu, perusahaan memenangkan konÂtrak senilai USD 1,5 miliar atau sekitar Rp 20,55 triliun (kurs Rp 13.700) untuk mengembangkan jalur kereta Mombasa-Nairobi sepanjang 120 kilometer ke Naivasha, dan berhenti di sekiÂtar Nairobi, ibukota Malaba. Awal bulan ini, mereka menanÂdatangani kesepakatan kerangka kerja untuk membangun bagian yang tersisa yang menghubungÂkan Naivasha dan Malaba. Biaya proyek ini belum diumumkan.
Sementara itu, anak perusaÂhaannya, China Road and Bridge Corp akan membangun kereta api yang menghubungkan MomÂbasa dengan Nairobi dengan biÂaya sebesar UD 3,8 miliar yang dijadwalkan selesai pada tahun 2017.
Jalur Mobasa-Malaba terÂbentang sepanjang 960 km. DiÂharapkan dapat secara signifikan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, integrasi regional dan industrialisasi.
Kontrak terbaru untuk kereta api Nairobi-Malaba oleh perusaÂhaan China ini disepakati setelah Presiden Xi Jinping mengumumÂkan bantuan dan pinjaman seniÂlai USD 60 miliar untuk Afrika, untuk membantu benua tersebut mengatasi tiga masalah di negaÂranya yaitu infrastruktur, talent dan pendanaan. Liu Qitao, Ketua China CommuniÂcations Construction Co mengatakan, pihaknya telah mendapatkan kontrak senilai USD 5 miliar dan pinjaman seÂlama Forum Kerjsama China-Afrika di Johannesburg pekan lalu.
Proyek-proyek tersebut termasuk kereta api dan pembangkit listrik tenaga air. Liu mengatakan, perseÂroan masih mencari pembiayaan untuk kontrak senilai USD 5 miliar tersebut.
Ketika selesai nanti, kereta api Nairobi-Malaba akan terhubung ke Uganda, Tanzania, Rwanda, Burundi dan Sudan Selatan, membentuk jarÂingan Afrika Timur.
Terbentuknya jalur kereta NairoÂbi-Malaba tersebut akan meningkatÂkan transportasi di Kenya utara dan mengurangi biaya perjalanan lintas batas. Terutama untuk mengangkut barang dari Mombasa ke negara pedalaman di Afrika Timur.
“Jalur ini yang akan mempromosiÂkan Kenya dan juga pembangunan ekonomi daerah, membuat Kenya lebih berpengaruh secara politik dan ekonomi di Afrika Timur. Ini juga akan meningkatkan interaksi dan interÂworking di Afrika Timur dan memperÂcepat proses integrasi,†kata dia.
Pembangunan jalur kereta terseÂbut akan bisa merangkul sedikitÂnya hingga 30.000 pekerja lokal dan 5.000 pekerja Kenya akan mendapatkan keterampilan menggaÂrap jalur kereta. Kereta api ini akan menggunakan peralatan dari China. “Proyek ini akan lebih meningkatÂkan kerjasama industri antara China dan Kenya,†ujarnya. (dtc)