Untitled-4JAKARTA, TODAY — Harga minyak Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) untuk No­vember 2015, berdasarkan perhitungan For­mula ICP turun 5,4% jadi USD 41,44 per barel dari bulan sebelumnya USD 43,68 per barel.

Berdasarkan situs Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, yang dikutip tadi malam, penu­runan ini sejalan dengan perkembangan harga minyak mentah utama di pasar internasional. Turunnya harga minyak di pasar internasional diakibat­kan oleh beberapa faktor yaitu berdasarkan publikasi Inter­national Energy Agency (IEA), stok minyak mentah komersial negara-negara OECD mening­kat 13,8 juta barel.

Selain itu, berdasarkan En­ergy Information Administra­tion (EIA), produksi minyak mentah Amerika Serikat me­ningkat dibandingkan Oktober dengan rata-rata 57 ribu barel per hari menjadi 9,173 juta barel per hari.

Faktor lainnya, berdasar­kan publikasi IEA, aktifitas kilang dunia menurun sebesar 1,2 juta barel per hari menjadi 78,2 juta barel per hari dan peningkatan stok Crude, Gaso­line dan Distillates di Amerika Serikat di November 2015 dibandingkan Oktober 2015 se­bagai berikut:

BACA JUGA :  Minum Air Lemon untuk Turunkan Berat Badan, Benarkah? Simak Ini

Stok Crude Oil naik sebesar 5,4 juta barel dari 482,8 juta barel menjadi 488,2 juta barel.

Stok Gasoline naik sebesar 1,4 juta barel dari 215,3 juta barel menjadi 216,7 juta barel.

Stok Distillates naik sebesar 0,6 juta barel dari 140,8 juta barel menjadi 141,4 juta barel.

Selain itu, berdasarkan US Dollar Index DXY, mata uang USD menguat 3,19 poin diband­ingkan Oktober 2015 menjadi 100,21 dan Pemerintah Rusia mengisyaratkan untuk mem­berikan diskon kepada pembe­li Minyak Mentah Urals sebagai upaya untuk mempertahankan market share di Eropa.

BACA JUGA :  Takjil Segar dengan Blewah Pepaya yang Enak Cocok untuk Menu Bukber

Selengkapnya perkemban­gan harga rata-rata minyak mentah utama di pasar inter­nasional pada bulan November 2015 dibandingkan bulan Okto­ber 2015 sebagai berikut :

WTI (Nymex) turun sebe­sar USD 3,37 per barel dari USD 46,29 per barel menjadi USD42,92 per barel.

Brent (ICE) turun sebesar USD 3,36 per barel dari USD 49,29 per barel menjadi USD 45.93 per barel.

Basket OPEC turun sebesar USD 4,40 per barel dari 45,09 per barel menjadi USD 40,62 per barel.

Seperti diketahui, ICP salah satunya digunakan sebagai dasar perhitungan tarif listrik golongan adjustment, bila ICP turun, maka tarif listrik pada Januari kemungkinan besar akan ikut turun. Dalam perhi­tungan tarif listrik, selain ICP, indikator lainnya yang digu­nakan adalah nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, serta inflasi bulanan.

(detik)

============================================================
============================================================
============================================================