Untitled-3BOGOR TODAY – Walikota Bogor ber­sama beberapa Kepala Dinas dan ko­munitas Bogor Bersahabat (BOBAT) menggelar rapat untuk membahas penyelenggaraaan lomba kebersihan tingkat Rukun Tetangga (RT) se-Kota Bogor, kemarin. Perlombaan ini dilaku­kan Untuk menumbuhkan dan mem­bangun suatu budaya positif dalam mengelola, menjaga kebersihan dan membuang sampah yang benar.

Dalam pembahasan konsep, Bima Arya Sugiarto, menginginkan, ad­anya parameter-parameter terkait kebersihan lingkungan daerah mas­ing-masing. “ Akan ada reward yang dipersiapkan dan bagi yang berhasil menjadi pemenang tidak dibolehkan untuk mengikuti lomba serupa dita­hun berikutnya, namun dipersiapkan kejenjang yang lebih tinggi,” ungkap­nya, di Gedung Agricon, kemarin.

Politikus PAN itu, menjelaskan, den­gan gerakan terstruktur yang tidak se­batas bersih-bersih karena lomba. Dise­luruh lingkungan Kota Bogor dihimbau agar dapat mengangkat euforia warga untuk berkontribusi maksimal dalam menjaga dan memelihara kebersihan lingkungan. “Ini pengalaman yang saya lihat di daerah-daerah lain. Lingkungan dan jalan terlihat bersih.” ujarnya.

BACA JUGA :  Lauk Praktis untuk Makan Siang, Suun Goreng Telur dan Kol yang Enak dan Nikmat

Bersama para tokoh masyarakat, Bima Arya menyepakati gerakan-ger­akan yang dilakukan Pemkot maupun elemen lain sebagi suatu kolaborasi. Rencananya mulai awal tahun 2016, Lomba Kebersihan antar RT akan dimulai. “untuk konsep dan param­eternya, Pemkot bersama elemen dan tokoh masyarakat akan membahasnya lebih lanjut terkait konsep dan param­eter penilaian,” tandasnya.

Sementara itu, perwakilan Vihara Dhanagun, Gunawan, membeberkan, terkait Lomba Kebersihan antar RT yang akan digelar, banyaknya konsep yang ada jangan terhenti sebatas ser­emoni dan aksi setelah itu hilang. “ Pemkot sebagai inisiator dan fasilitator harus menyediakan segala sesuatu ter­kait pelaksanaan lomba kebersihan, hal ini terkait BUILDING TRUST. Kota bogor masih menjadi kota atraktif untuk ditinggali, namun kenyataan­nya kota ini masih “bau pesing”. Pen­galaman saya, ego sektoral dikalangan para ketua RT yang tidak dipilih secara demokratis memunculkan permasala­han dan membawa efek negatif bagi warga,” kata dia.

BACA JUGA :  Menu Makan Siang dengan Kari Ayam Bakar yang Lezat Bareng Keluarga

Gunawan juga menegaskan, bi­rokrat harus didorong menjadi leading sektor dan motor dalam menjaga dan memelihara kebersihan, hingga warga melihat hal itu sebagai suatu contoh. Ditambah dengan insentif ekonomi bagi warga yang kedepannya berdampak menjaga dan memelihara kebersihan menjadi suatu budaya yang berkelanju­tan. “Ini bertujuan untuk mereformasi diri kita sendiri, baik warga, Pemerin­tah Kota Bogor dan lingkungan,” tan­dasnya.

(Rizky Dewantara)

============================================================
============================================================
============================================================