Untitled-14MENINGGALKAN kompleks pabrik Ferrari di Maranello kembali ke Modena, Itali banyak hal menarik ten­tang bisnis yang saya bawa. Terutama pengetahuan yang berkembang dari praktik (pengalaman) bisnis.

Oleh : N. Syamsuddin Ch. Haesy

Sambil melintasi jalan berliku, melewati lingkungan pedesaan menuju ke desa Machiavelli, Claudia Stefani yang menema­ni, berbincang banyak hal ten­tang bisnis. Perempuan yang menjalani bisnis sebagai lia­son officer, dan sedang hamil, itu bercerita tentang kewirau­sahaan dan koperasi yang tumbuh di pedesaan Itali. Yang menarik bagi saya, Ferrari membuka ruang re­lasi untuk memperkuat modal finansialnya dengan modal sosial, melalui jejaring sosial yang secara terencana dan ter­kelola baik, memperkuat core business-nya : industri substi­tusi, industri manufaktur.

Claudia menjelaskan, Fer­rari sukses mendorong en­trepreneurship di kalangan masyarakat sekitarnya. Itulah sebabnya, selain Ferrari Store, di seluruh Prefektur Milano, banyak ditemukan mini store Ferrari yang dikelola warga, terutama di Maranello, Mod­ena, dan Milan.

“Dengan sedikit modal, untuk menyewa ruang toko se­luas kedai es krim, dan mem­pekerjakan dua sampai lima mahasiswi dan mahasiswa untuk bekerja paruh waktu, sudah dapat menjalani mini store untuk menjual merchan­dise dan prototype produk Ferrari,”ujar Claudia.

BACA JUGA :  Turunkan Berat Badan dengan Air Lemon, Ini Dia 3 Cara Membuatnya

Ferrari menempatkan in­tegritas dan entrepreneurial sebagai salah satu pertimban­gan memberikan lisensi bagi para wirsausahawan lokal un­tuk tumbuh berkembang ber­sama. Termasuk, misalnya, menjalin kerjasama dengan perusahaan kecil seperti yang dibangun Claudia, khusus un­tuk memperkuat relasi bisnis.

Perusahaan Claudia, fokus pada pengembangan komu­nikasi bisnis, interaksi sosial ekonomi untuk menjalin re­lasi dengan para investor. Baik meliputi wealth management, yang melihat modal, investasi dari aspek kepentingan bisnis. Para pemodal, orang-orang kaya, yang mengambil sebagi­an harta mereka dalam bentuk uang dan aset untuk investasi. Lantas mempertemukannya dengan perusahaan yang men­empatkan seluruh faktor produksi untuk membuat ba­rang atau jasa.

Modal integritas diri disyaratkan sebagai basis un­tuk mencapai tingkat keper­cayaan yang tinggi para inves­tor dan Ferrari sendiri. Tidak mudah memang. Perlu ke­mauan dan kemampuan mem­beri keyakinan kepada para pihak (investor dan pengelola investasi) bahwa investasi yang ditanam, aman, untung dan bermanfaat.

BACA JUGA :  Kecelakaan Pemotor Emak-Emak di Bantul Patah Tulang usai Ditabrak Vixion

Dengan cara ini, Fer­rari memperkuat main core business-nya sebagai indus­tri substantif, dengan fokus bisnis diferensiasi-nya. Kes­emua itu terintegrasi dengan second core business : pelay­anan kepada pelanggan dan masyarakat.

Dengan begitu, terjadi in­teraksi melalui jaringan yang luas, bagaimana melayani pel­anggan (orang-orang kaya yang memerlukan supercar sebagai hobi dan orang-orang kaya yang memerlukan identitifasi social standing – kaum snobis – orang kaya baru), calon kon­sumen, dan para dreamer. Para dreamer, terutama kaum muda yang bermimpi menjadi pemilik supercar berlogo kuda jingkrak.

Fungsi utama mitra bisnis kecil bagi Ferrari adalah mem­bangun jaringan sosial secara visioner, jauh ke masa depan. Mendekatkan yang jauh, mengkaribkan yang dekat, ke­mudian mengikat komitmen memuliakan mitra bisnis (in­vestora dan pelanggan). Fer­rari menyadari, modal sosial sama penting dan prioritasnya dengan modal finansial dan ekonomi.

============================================================
============================================================
============================================================