MENINGGALKAN kompleks pabrik Ferrari di Maranello kembali ke Modena, Itali banyak hal menarik tenÂtang bisnis yang saya bawa. Terutama pengetahuan yang berkembang dari praktik (pengalaman) bisnis.
Oleh : N. Syamsuddin Ch. Haesy
Sambil melintasi jalan berliku, melewati lingkungan pedesaan menuju ke desa Machiavelli, Claudia Stefani yang menemaÂni, berbincang banyak hal tenÂtang bisnis. Perempuan yang menjalani bisnis sebagai liaÂson officer, dan sedang hamil, itu bercerita tentang kewirauÂsahaan dan koperasi yang tumbuh di pedesaan Itali. Yang menarik bagi saya, Ferrari membuka ruang reÂlasi untuk memperkuat modal finansialnya dengan modal sosial, melalui jejaring sosial yang secara terencana dan terÂkelola baik, memperkuat core business-nya : industri substiÂtusi, industri manufaktur.
Claudia menjelaskan, FerÂrari sukses mendorong enÂtrepreneurship di kalangan masyarakat sekitarnya. Itulah sebabnya, selain Ferrari Store, di seluruh Prefektur Milano, banyak ditemukan mini store Ferrari yang dikelola warga, terutama di Maranello, ModÂena, dan Milan.
“Dengan sedikit modal, untuk menyewa ruang toko seÂluas kedai es krim, dan memÂpekerjakan dua sampai lima mahasiswi dan mahasiswa untuk bekerja paruh waktu, sudah dapat menjalani mini store untuk menjual merchanÂdise dan prototype produk Ferrari,â€ujar Claudia.
Ferrari menempatkan inÂtegritas dan entrepreneurial sebagai salah satu pertimbanÂgan memberikan lisensi bagi para wirsausahawan lokal unÂtuk tumbuh berkembang berÂsama. Termasuk, misalnya, menjalin kerjasama dengan perusahaan kecil seperti yang dibangun Claudia, khusus unÂtuk memperkuat relasi bisnis.
Perusahaan Claudia, fokus pada pengembangan komuÂnikasi bisnis, interaksi sosial ekonomi untuk menjalin reÂlasi dengan para investor. Baik meliputi wealth management, yang melihat modal, investasi dari aspek kepentingan bisnis. Para pemodal, orang-orang kaya, yang mengambil sebagiÂan harta mereka dalam bentuk uang dan aset untuk investasi. Lantas mempertemukannya dengan perusahaan yang menÂempatkan seluruh faktor produksi untuk membuat baÂrang atau jasa.
Modal integritas diri disyaratkan sebagai basis unÂtuk mencapai tingkat keperÂcayaan yang tinggi para invesÂtor dan Ferrari sendiri. Tidak mudah memang. Perlu keÂmauan dan kemampuan memÂberi keyakinan kepada para pihak (investor dan pengelola investasi) bahwa investasi yang ditanam, aman, untung dan bermanfaat.
Dengan cara ini, FerÂrari memperkuat main core business-nya sebagai indusÂtri substantif, dengan fokus bisnis diferensiasi-nya. KesÂemua itu terintegrasi dengan second core business : pelayÂanan kepada pelanggan dan masyarakat.
Dengan begitu, terjadi inÂteraksi melalui jaringan yang luas, bagaimana melayani pelÂanggan (orang-orang kaya yang memerlukan supercar sebagai hobi dan orang-orang kaya yang memerlukan identitifasi social standing – kaum snobis – orang kaya baru), calon konÂsumen, dan para dreamer. Para dreamer, terutama kaum muda yang bermimpi menjadi pemilik supercar berlogo kuda jingkrak.
Fungsi utama mitra bisnis kecil bagi Ferrari adalah memÂbangun jaringan sosial secara visioner, jauh ke masa depan. Mendekatkan yang jauh, mengkaribkan yang dekat, keÂmudian mengikat komitmen memuliakan mitra bisnis (inÂvestora dan pelanggan). FerÂrari menyadari, modal sosial sama penting dan prioritasnya dengan modal finansial dan ekonomi.