Untitled-2MASYARA­KAT Ekonomi Asean (MEA) kini sudah be­rada didepan mata. Kabu­paten Bogor yang digadang-gadang menjadi wilayah Kabu­paten termaju se-Indonesia, rupanya sudah mempersiapkan diri, salah satu­nya melalui pen­didikan kursus.

Oleh : Latifa Fitria
[email protected]

Pendidikan kursus sendiri, merupakan salah satu program besutan Dinas Pendidikan khu­susnya dalam hal ini bidang Pendidikan Non Formal (PNF). Dengan menggandeng Pusat Kegiatan Belajar Masyrakat (PKBM) di 40 Kecamatan di wilayah Kabupaten Bogor, pemerintah berencana membangun jiwa ‘entre­preneur’ di semua lapisan warga.

“Sampai saat ini Kabupaten Bo­gor mempunyai 201 PKBM yang be­rada di bawah naungan Dinas Pen­didikan. Dengan predikat wilayah terbanyak yakni, Kecamatan Cileung­si, dimana mereka mempunyai sem­bilan lembaga pusat kegiatan belajar masyarakat,” jelas Kasie Pendidikan Kursus Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Elfinila Hartani.

BACA JUGA :  Siapkan Sekolah Gratis, Sahira Hotels Group Gandeng PKBM Bakti Nusa

Adapun kegiatan yang biasa dilaku­kan pada setiap PKBM di wilayah, lan­jutnya, meliputi, pembangunan usaha ekonomi micro (kecil), pelatihan keter­ampilan, hingga berbagai pendidikan yang tujuannya membangun jiwa wi­rausaha warga.

“Dari ratusan PKBM itu, sudah ada yang menandatangani kontrak dengan pihak pabrik ataupun industri, kala menjalin kerjasama. Salah satunya lembaga PKBM Handayani, peci mus­lim, di Kecamatan Ciomas juga ada yang menciptakan baju kebaya. Itu semua sudah dipasarkan secara gel­obal,” paparnya.

Dengan rata-rata perserta didik berumur 25 tahun keatas, serta ke­giatan pelatihan yang tidak dipun­gut biaya. Sangat disayangkan keban­yakan dari masyrakat sukar untuk diajak bergabung, dan mengikuti ke­gitan PKBM.

BACA JUGA :  Siapkan Sekolah Gratis, Sahira Hotels Group Gandeng PKBM Bakti Nusa

“Hal tersebut terjadi karena, kebu­tuhan masyarakat yang masih tinggi, khususnya di daerah plosok seperti, Kecamatan Sukamakmur, dan Jonggol. Maka dari itu mereka mementingkan kebutuhan dapur ketibang mengemban pelajaran di PKBM,” ungkap Nila.

Terpisah, Penilik Pendidikan Kursus UPT Pendidikan Kecamatan Cibinong, Hasan mengatakan, bahwa selama ini pertumbuhan usaha mikro, hasil dari PKBM mulai terlihat.

“Dicibinong sendiri, kami punya beberapa PKBM yang sudah bisa meng­hasilkan sebuah produk hingga mampu dipasarkan. Namun yang masih men­jadi kendala yakni ketersediaan alat peraga, walau tidak semua, dengan ad­anya bantuan dari Pemerintah Daerah akan bisa lebih membantu perkemban­gan jiwa entrepreneur masyarakat,” pungkasnya. (*)

============================================================
============================================================
============================================================