Sirkuit-sentulJAKARTA, Today - Direktur Sirkuit Sen­tul Tinton Soeprapto membeberkan kesiapannya dan pemerintah untuk bertemu Dorna, pemegang lisensi komersial MotoGP, pada 21 Oktober mendatang.

Hasil pertemuan itu menjadi penentu keikutsertaan Indonesia menjadi tuan rumah balapan motor kelas Premier itu.

Menurut Tinton, selain harus menyetorkan uang sebesar Rp 108 miliar pada Dorna selaku promotor MotoGP, Sentul wajib memenuhi standar untuk menggelar balapan kelas dunia.

Renovasi Sentul mutlak dilaku­kan agar Dorna menyetejui proposal Indonesia menggelar MotoGP.

Agar renovasi menyambut Mo­toGP 2017 berjalan optimal, kegiatan di sirkuit Sentul bakal dibatasi mulai 2016 mendatang.

Jadi memang tahun depan kami stop dulu balapan di Sentul. Tapi untuk drag race masih berjalan,” kata Tinton kepada wartawan pada Rabu (7/10).

Cukup beralasan bila Tinton ngo­tot merombak sirkuit sepanjang 4,12 km tersebut. Sejak dibuka Mantan Presiden (Alm) Soeharto pada 1993, hingga kini Sentul belum mengalami renovasi signifikan.

“Anda sudah mendengar kalau Sentul itu barang jadi, tapi umurnya sudah tua dan perlu renovasi untuk meningkatkan keamanannya agar dapat Grade I dan bisa dipakai untuk balapan MotoGP,” lanjut pria 70 ta­hun tersebut.

BACA JUGA :  Timnas Indonesia Menuju Vietnam, Lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026

Rencananya, guna meyakinkan Dorna pihaknya bakal menambah trek sepanjang 500 meter sebagai ba­gian perombakan sirkuit Sentul.

Menyambut Dorna, Tinton telah menyiapkan beragam dokumen, ter­masuk izin dari pemerintah Indonesia.

Ini menjadi kunjungan kedua Dorna ke Indonesia. Sebelumnya, awal Mei lalu, Presiden Dorna Car­melo Ezpeleta mengunjungi Tanah Air untuk mengukur kesiapan Sirkuit Sentul menghelat MotoGP

“Laporan yang disiapkan untuk Dorna pertama Letter of Intent (LOI), kesiapan pemerintah Indonesia un­tuk mendukung yang sudah ada. Nanti tinggal lihat desainnya, dan direstui dengan Dorna. Setelah itu barulah dibuat kontrak pengakuan kesiapan Indonesia,” tambah Ayah dua mantan pembalap Indonesia, Ananda Mikola dan Moreno Soe­prapto tersebut.

Sementara itu, Menpora Imam Nahrawari optimistis Indonesia siap menjadi tuan rumah penyelengga­raan ajang Moto GP.

Lomba balap motor paling ber­gengsi tersebut rencananya digelar di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat, tahun 2017 mendatang.

Menpora Imam Nachrawi men­gatakan, dibentuk sebuah tim untuk persiapan perhelatan tersebut.

“Masih harus dibentuk tim kecil antardepartemen untuk bahas per­siapannya. Yang pasti kami dukung penuh, agar jadi event nasional. Kami dukung percepatan perpresnya untuk itu,” ujar Imam usai mengikuti rapat bersiapan event tersebut di kan­tor Wantimpres, Jakarta, Rabu (7/10).

BACA JUGA :  Daftar Pebulu Tangkis Indonesia di Spain Masters 2024, Berikut Hasil Drawing

Sebelumnya Indonesia pernah menggelar ajang serupa pada 1996 dan 1997. Karena itu, Imam meya­kini, event selanjutnya akan bisa ber­jalan lancar.

Persiapan ajang bergengsi ini, ujarnya, akan menggandeng kemen­terian lainnya dan kerja sama swasta.

Di antaranya Kementerian Pari­wisata dari segit sport tourism dan Kementerian PU untuk perbaikan sirkuit Sentul. Pengelola Sentul tentu termasuk yang diajak untuk bekerja sama.

“Yakin harus yakin. Karena ini se­jarah ya. Tidak hanya MotorGP, For­mula One juga bisa diselenggarakan di sini kalau kita bisa naikkan stan­darnya,” imbuh Imam.

Politikus PKB tersebut men­gatakan, untuk urusan dana Mo­torGP belum dibahas secara spesifik saat ini. Masih menunggu hasil pem­bentukan tim tersebut. Namun, ia berharap dana itu tidak sepenuhnya berasal dari APBN.

“Harus ada dukungan semua pihak, termasuk Kemenpora seb­agai leading sektor. Tapi, masih ada yang ingin ini tidak semata-mata ada pembiayaan penuh APBN, tapi sebisa mungkin dari swasta, karena sirkuit Sentul dari swasta,” tandas Imam.

(Imam/net)

============================================================
============================================================
============================================================