JAKARTA, Today — PT Kimia Farma Tbk (KAEF) berencana melakukan ekspansi bisnis seÂbagai upaya peningkatan kinÂerjanya dan memberi layanan terbaik di kesehatan kepada masyarakat.
Sejumlah inisiatif tengah diperÂsiapkan, seperti pembangunan pabrik bahan baku obat, pabrik farmasi, pabrik garam farmasi dan penambahan fasilitas apotek dan laboratorium klinik di sejumÂlah kota di Indonesia.
“Tahun ini kita siapkan caÂpex (capital expenditure) seniÂlai Rp 1 triliun. Jumlah itu naik hampir tiga kali lipat dibanding alokasi capex 2015 yang Rp 350 miliar,†ujar Direktur Utama Kimia Farma Rusdi Rosman dalam keterangan resminya, Jumat (1/1/2016).
Dia menyebutkan, penyediÂaan capex Rp 1 triliun pada 2016 sebagai wujud dan komitmen perseroan untuk meningkatan kinerja perseroan dan pembeÂrian layanan terbaik di bidang kesehatan pada masyarakat.
Dana itu akan digunakan unÂtuk mendirikan pabrik bahan baku obat dan suplemen kesÂehatan di Lippo Cikarang, Jawa Barat, pembangunan pabrik obat-obatan di Banjaran, Bandung, Jawa Barat dan pendirian pabrik garam farmasi tahap II di BatuwaÂkon, Jombang, Jawa Timur.
Selain itu, perseroan juga akan membangun pabrik diÂagnostic kit di Bali. “Untuk memberikan layanan terbaik dalam penjualan obat-obatan kita akan membangun sekitar 125 apotek dan klinik baru di sejumlah kota di Indonesia,†kata Rusdi.
Mengenai dana capex, Rusdi mengakui selain dari equity pihaknya telah mendapatkan komitmen sejumlah lembaga keuangan untuk mendukung ekspansi Kimia Farma. “Kita mungkin siapkan equity sekitar Rp 200 sampai Rp 250 miliar. SiÂsanya dari pinjaman,†katanya.
Saat ini, katanya, sejumlah perbankan baik lokal mauÂpun asing tengah melakukan pendekatan kepada Kimia Farma untuk memberikan fasilitas pinjaman. “Kita tenÂtunya akan mengambil yang tingkat bunga yang paling ringan,†katanya.
Hingga akhir 2015, Kimia Farma Apotek telah mengemÂbangkan sebanyak 725 unit apotek yang tersebar di seluÂruh Indonesia.
Selain itu, juga telah dibanÂgun 315 klinik, 42 laboratorium klinik dan fasilitas kesehatan lainnya. “Tahun 2015, kita proyeksikan pendapatan Kimia Farma Apotek sebesar Rp 3 trilÂiun,†imbuh Imam.
Tahun 2016, Kimia Farma Apotek menyiapkan dana sekiÂtar Rp 150 hingga Rp 200 miliar untuk membangun sekitar 100- 125 apotek baru dan berbagai fasilitas kesehatan lainnya di sejumlah kota di Indonesia. “Tahun 2016, kita berharap bisa membukukan pendapaÂtan Rp 5,6 triliun dengan net profit sekitar lima persen dari pendapatan,†kata Rusdi. (dtc)