dakar-rally-2015BUENOS AIRES, Today – Balapan reli legendaris, Reli Dakar kem­bali dilangsungkan pada Minggu (3/1/2016) waktu Argentina. Bala­pan yang sering memakan korban ini melintasi dua negara Amerika Selatan, Argentina dan Bolivia.

Seperti yang diberitakan Marca, Sabtu (2/12/2015), pihak penyeleng­gara sudah mengumumkan rute yang akan ditempuh oleh para pembalap. Total terdapat 13 etape yang akan dimulai di Buenos Aires dan akan berakhir di Rosario, Ar­gentina.

Beberapa pembalap yang telah mengikuti balapan terganas ini mengaku terkejut dengan pemili­han rute yang dilakukan oleh pihak penyelenggara.

Menurut beberapa pembalap, rute edisi 2016 menjadi rute yang paling lunak sepanjang sejarah pe­nyelenggaraan Reli Dakar.

Meski dinilai sangat lunak, pem­balap legendaris Reli Dakar, Carlos Sainz, meminta para pembalap untuk tidak meremehkan balapan tahun ini. Menurutnya, Argentina bisa saja sangat berbahaya karena memiliki suhu udara yang sangat ekstrim.

BACA JUGA :  Timnas Indonesia Menuju Vietnam, Lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026

Pembalap yang berjuluk El Mata­dor tersebut meminta pala pembalap untuk memperhatikan suhu udara di dalam mobil saat membalap. Pada musim panas, suhu udara di dalam mobil bisa mencapai 50 derajat cel­cius ketika membalap di Argentina.

Tahun ini, Argentina kembali menjadi tuan rumah balapan yang memiliki empat kategori balapan tersebut. Dalam jumpa wartawan di Buenos Aires untuk membahas balapan 2016, Direktur Dakar, Eti­enne Lavigne menyinggung men­genai kemungkinan balapan akan digelar di Afrika.

BACA JUGA :  Fabio Quartararo Beri Sinyal Hengkang dari Yamaha

Menurutnya ada beberapa neg­ara yang memiliki potensi untuk menjadi tuan rumah Reli Dakar. Lavigne juga mengungkapkan bah­wa kemungkinan Reli Dakar diada­kan di Afrika sudah dibicarakan se­jak dua tahun lalu.

“Kami sudah membicarakan­nya sejak dua tahun lalu di Luanda. Kami memikirkan bahwa Afrika me­miliki potensi besar untuk kembali menjadi tuan rumah,” ujar Lavigne seperti diberitakan Marca, Sabtu (2/1/2016).

“Wilayah sebelah selatan Af­rika memiliki potensi paling besar. Angola, Namibia dan Afrika Se­latan memiliki geografi yang sangat menantang dan paling berpotensi untuk menjadi tuan rumah. Tetapi kami tidak akan menyelenggarakan di Afrika Utara karena ada masalah politik yang terlalu rumit” tam­bahnya lagi.

(Imam/net)

============================================================
============================================================
============================================================