JAKARTA, TODAY — Situs-situs radikal milik terduga dalang teror bom Thamrin, Sarinah, Jakarta Pusat, Bahrun Naim, ternyata tak semuanya diblokir. Ada beberapa situs yang masih aktif memposting ulasan dan ajaran radikal.
Postingan terbaru MuhamÂmad Bahrun Naim di dunia maya adalah ulasan serangan yang berjudul “Nasehat untuk Penontonâ€. Ulasan ini tak lain adalah terkait bom Thamrin pada Kamis pekan lalu.
“Serangan tersebut adalah bentuk qishash (pembalaÂsan) terhadap serangan paÂsukan salibis terhadap kaum muslimin di Indonesia,†tulis akun Bahrun Naim, Selasa (19/1/2016). Tulisan tersebut tertuang di blog pribadi Bahrun Naim, www.bahrunÂnaim.site. Dalam serangan teror ThamÂrin, kata dia, Junud Daulah Islam di InÂdonesia sengaja menargetkan aparat kepolisian dan warga asing yang beÂrada di Indonesia.
Menurut dia, pembalasan itu diÂlakukan lantaran banyak muslimin di Indonesia yang terbunuh. Dia memÂperkirakan jumlahnya sekitar 200 jiwa. Dia berujar, mereka dibunuh DeÂtasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri, yang ia sebut sebagai Densus Yesus.
Mengenai teror Thamrin, Bahrun juga menulis bahwa telah memberi peringatan melalui Santoso alias Abu Wardah. “Meninggalnya beberapa orang dalam serangan tersebut memÂberikan catatan kepada kita semua bahwa serangan Junud Daulah Islam adalah sesuatu yang telah diserukan,†tulisnya.
Dalam tulisan itu, Bahrun pun memperingatkan masyarakat agar menghindari perbuatan kufur, syirik, dan maksiat. Bahkan dia mengajak masyarakat membenci pemerintah, kepolisian, dan setiap langkah yang memerangi Islam. “Membenci setiap langkah mereka (pemerintah) yang bersekutu dengan asing dan kapitalis,†tulisnya. Selain itu, ada sejumlah perÂingatan lain kepada masyarakat.
Di akhir tulisan, Bahrun meÂnyatakan peringatan tersebut bukan sekadar ejekan, cemoohan, dan tonÂtonan. “Takutlah terhadap setiap ucaÂpan dan perbuatan yang akan dimintai pertanggungjawaban kelak di akhirat. Sungguh anak-anak yatim dan orang-orang yang terzalimi teramat dekat kedudukannya di akhirat bersama AlÂlah dan Rasul-Nya,†tulisnya.
Hanya belum ada sikap resmi dari pihak pemerintah ataupun kepolisian terkait dengan posting-an Bahrun tersebut. Sampai berita ini ditulis, blog tersebut masih bisa diakses khalayak setelah sempat diblokir beberapa hari. Diduga, Bahrun membobol blokiran pemerintah, mengingat dia adalah ahli informatika dan telekomunikasi serta memiliki tim peretas.
Terpisah, Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Anton Charliyan, mengatakan ada suÂrat berisikan ancaman disampaikan ke kantor Kecamatan Buleleng, Bali, Selasa(19/1/2016). “Kami dari jaringan yang beraksi di Thamrin sudah sampai di Bali dan akan mengadakan aksi di Bali di tempat keramaian,†kata Anton mengutip surat tersebut.
Saksi mengatakan surat itu disamÂpaikan seseorang yang mengenakan jaÂket hitam dan helm dan mengendarai sepeda motor. Sayangnya, penerima surat tidak sempat memerhatikan noÂmor plat kendaraan si pelaku sehingga polisi kesulitan melacaknya. “Hingga kini kami masih selidiki siapa orangÂnya. Pengamanan juga sudah ditingÂkatkan,†kata Anton.
Polisi, kata Anton, sudah melakuÂkan peningkatan pengamanan. Untuk itu, sudah dikerahkan personel Satuan Samapta Bhayangkara dan Brigade MoÂbil dan TNI.
Hanya saja, Anton tidak merinci titik maupun jumlah personel yang diÂkerahkan. “Tidak menyebutkan lokasi, tapi di keramaian, kantor polisi, kanÂtor pemerintah, investasi asing atau objek vital.â€
Teror di Thamrin terjadi pada KaÂmis pekan lalu (14/1). Dari kejadian itu, empat pelaku tewas di lokasi dan telah diamankan 13 orang yang diduga terkait di berbagai daerah. Kepolisian menduga aksi diotaki oleh Bahrun Naim, warga Indonesia yang jadi petÂinggi Negara Islam Irak dan Suriah di Timur Tengah.
Karena perbuatannya, empat orang meninggal dunia dan puluhan lainnya luka-luka. Setelah kejadian, keÂpolisian juga menetapkan status siaga I di seluruh Indonesia.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti tetap yakin Bahrun Naim—yang disebut polisi sebagai petÂinggi ISIS—berada di balik serangan di Thamrin, Jakarta Pusat, pekan lalu, meski sejumlah pihak melontarkan keraguan.
“Bahrun Naim itu komunikasi denÂgan banyak orang. Kami kembangkan dengan siapa saja dia berkomunikasi. Wajar saja dia (Bahrun Naim) meÂnampik. Jadi kalau kamu ke sana (SuÂriah), ada Bachrumsyah, Abu Jandal, dan Bahrun Naim. Di antara ketiganya, Abu Jandal paling sedikit pengikutÂnya. Dia hampir tak punya massa. BaÂchrumsyah lumayan banyak. Bahrun Naim paling banyak. Jadi yang paling aktif itu Bahrun Naim,†tandas Haiti.
(Yuska Apitya Aji)