PENCAPAIAN kinerja pasar modal Indonesia yang tidak terlalu buruk di 2015 bila dibandingkan dengan bursa efek Malaysia dan Singapura, membuat PT Bursa Efek Indonesia (BEI) optimistis bahwa lima tahun ke depan mampu mengalahkan pasar modal Malaysia.
Oleh : ALFIAN MUJANI
[email protected]
Direktur Utama PT Bursa Efek Indnonesia Tito Sulistio opÂtimistis dapat meningkatkan jumlah emiten dan investor dalam lima tahun ke depan. “Kita mau nambah emiten sehingga dalam lima tahun akan mengalahkan malaysia jumlahnya. To force, to proÂmote, to educate untuk meÂnambah perusahaan go pubÂlic,†ungkapnya di Jakarta, Senin (4/1/2016).
Untuk itu, BEI terus beruÂpaya untuk menambah jumÂlah emiten dan investor. Salah satunya dengan menambah perwakilan full branch di SuraÂbaya. “Kita terus kembangkan. Kita juga buka full branch di Surabaya, sehingga perusaÂhaan yang inÂgin IPO tidak perlu dilakukan di Jakarta, karena BEI di Surabaya pun akan bisa membawa perusahaan listÂing,†kata Tito.
Selain itu, Tito melihat bahwa broker-broker yang ada harus memperkuar dirinya. Pihak BEI pun tak segan unÂtuk membantu broker-broker dalam melakukan konsolidasi.
“Lalu, mau tidak mau broÂker harus mengkonsolidasikan memperkuat dirinya. Lalu tenÂtunya perbanyak aktifitas. Kita punya 158 cabang, nanti kita punya 200 galeri di seluruh indonesia,†jelas Tito.
Dia menambahkan, dengan adanya TV bursa juga akan lebÂih efektif untuk memberikan edukasi terkait keuntungan perusahaan masuk bursa. “Kita juga bakal jaga reputasi dalam meningkatkan (emiten dan investor). Mereka tidak mau investasi kalau bursa tiÂdak kuat dan tidak bisa menÂgakomodir dana nasabah,†pungkasnya.
Pada 2016, pihak BEI menÂargetkan jumlah emiten baru sebanyak 35 emiten. Maka guna memenuhi target terseÂbut, kata Tito, dirinya akan melakukan terobosan denÂgan meÂmaksiÂmalkan seÂluruh potensi yang ada dengan memangkas proses IPO agar lebih cepat.
Pasalnya, saat ini proses IPO dianggap masih cukup lama yaitu sekitar 18 minggu mulai dari mini expose di BEI, keluÂarnya pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga listing di bursa.â€Kami berharap prosesnya bisa diÂpercepat menjadi hanya 11-12 minggu,†ujarnya.
Oleh karena itu, BEI sedang melakukan pembicaraan denÂgan OJK. Dan menurutÂnya OJK sejalan dengan keinginan bursa. “Tapi kembali lagi ini juga sangat terganÂtung dengan kesiapan calon emitennya,†imbuhnya.
Tercatat setidaknya ada lima calon emiten yang seharusnya IPO di tahun 2015, tetapi terÂtunda di awal tahun 2016 (carry over) karena prosesnya belum rampung. Pada perdagangan tanggal 30 Desember 2015 lalu, hanya 16 emiten baru yang mencatatkan sahamnya di BurÂsa Efek Indonesia.
Capaian itu jauh di bawah tarÂget yang dipasang BEI sebanyak 22 emiten baru di tahun 2015, padahal target itu juga sudah diÂrevisi dari target awal sebanyak 35 emiten. Pada tahun 2014, BEI berhasil menjaring 23 emiten, artÂinya terdapat penurunan enam emiten di tahun 2105.
(okez)