WALIKOTA Bogor, Bima Arya Sugiarto bersama Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP), Irwan Riyanto berdialog dengan warga Desa Galuga yang mayoritas menggantungkan hidupnya dengan memulung sampah di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Galuga.
Oleh : YUSKA APITYA AJI
[email protected]
Semua aspirasi kita tampung, silahkan menggelar aksi. Tapi jangan ada kepentinÂgan yang merugikan semua pihak dan pemerintah tidak boleh kalah oleh keÂpentingan-kepentingan sepÂerti itu,†tutur Bima sembari memastikan tidak ada lagi aksi penghadangan, Jumat (29/1/2016).
Ahmad Yani (54) yang meÂwakili para pemulung menÂgungkapkan, warga Galuga menginginkan TPA Galuga tidak ditutup. “Keinginan kami cukup sederhana. Perbaiki serapan air yang berasal dari pengolahan tumpukan sampah yang masuk dan mengalir ke pemukiman warga dan kompensasi bagi warga Galuga serta sekitarnya,†kata Ahmad Yani.
Kurang lebih ada tiga desa yang airnya tercemar resapan tumpukan sampah, diantaÂranya Desa Galuga khususnya Kampung Pasir Jaya, Desa CiÂjujung dan Desa Dukuh.
Usai melaksanakan dialog dan melihat langsung saluran air yang tercemar, Bima menÂgatakan akibat dari aksi pemÂblokiran, cukup banyak samÂpah yang tidak terangkut.
“Setelah saya cek di lapanÂgan, Alhamdulillah secara beÂrangsur sudah masuk ke Galuga. Ini sangat penting, pelayanan kepada warga jangan sampai terganggu,†kata Bima sambil menambahkan aspek kompenÂsasi dan kontribusi merupakan hal yang krusial yang harus dibiÂcarakan dengan Pemerintah KaÂbupaten Bogor.
Selain itu menurut Bima, perlu ada evaluasi terkait keÂluhan yang disampaikan warÂga maupun LSM. “Perlu ada evaluasi baik dari Kota mauÂpun Kabupaten Bogor terhaÂdap dampak dari pengolahan sampah disini. Saya perhatikan ketika mengunjungi Pasir Jaya, kurang lebih ada 30 rumah yang setiap hujan terkena limÂbah. Ini memerlukan perhatian yang lebih serius dan ada beÂberapa hal lain yang akan diÂperbaiki. Para pemulung disini pun harus diperhatikan, kareÂna mereka mencari rejeki dari sini,†cetus Bima sambil meÂnambahkan selama TPA NamÂbo belum beroperasi, Pemkot Bogor akan memperhatikan pengolahan sampah di Galuga.