test-hivSEBAGAI langkah diterapkannya Peraturan Daerah (Perda) Pencegahan dan Penanggulangan HIV AIDS, Pemkot Bogor mewajibkan calon pengantin ikut pemeriksaan HIV/AIDS. Jadi, setiap calon pengantin wajib mengikuti tes darah sebagai tanda taat perda.

Oleh : YUSKA APITYA AJI
[email protected]

Hingga medio pertengahan 2015, tercatat pend­erita HIV di Kota Bogor mencapai 2.600 orang dan 976 penderita AIDS. “Ini perlu disikapi dari sudut pandang yang sama serta sense of crisis yang sama di se­luruh pemangku kepentingan Kota Bogor,” kata Bima, Jumat (22/1/2016).

Ia berharap perda tersebut bisa membuat masyarakat aktif dalam mengupayakan pencega­han HIV AIDS. Menurut Bima, salah satunya yang bisa dilaku­kan dengan mewajiban calon pengantin untuk mengikuti pemeriksaan HIV AIDS sebelum melangsungkan pernikahan.

Selain itu, mengikuti bimb­ingan konseling di Kantor Uru­san Agama (KUA) atau lembaga keagamaan lainnya juga perlu dilakukan. Dengan begitu, ma­syarakat bisa membantu berlangsungnya perda tersebut dengan baik.

BACA JUGA :  Membuat Sambal Leunca Cabai Hijau untuk Santapan saat Makan Bareng Keluarga

Bima juga menetapkan dua perda lain yaitu Pem­bentukan Produk Hukum Daerah dan Perda Penyerta­an Modal pada PD Bank Pas­ar Kota Bogor. “Kita harus me­nyesuaikan segala ketentuan tentang pembentukan produk hukum daerah berdasarkan Un­dang-undang maupun peraturan lain yang terbaru,” katanya.

Bima Arya juga berharap modal daerah yang akan disal­urkan, bisa mendorong Bank Pasar lebih mengutamakan UMKM dalam penyaluran kreditnya, sesuai dengan misi pendirian PD Bank Pasar.

Ketua Komisi Penanggulan­gan AIDS Daerah (KPAD) Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat, men­gaku sulit mengurangi jumlah penderita jika hanya mengan­dal­k a n program yang sudah ada. Padahal, se­tiap tahun Pemerintah Kota (Pemkot) dan KPAD terus melakukan berbagai upaya guna menekan angka penderita HIV/AIDS.

Ade mengatakan, untuk men­gurangi jumlah penderita HIV, KPAD harus terus melakukan ber­bagai upaya. Upaya tersebut an­tara lain dengan memperbaiki bentuk dan cara kerja, seperti dengan memaksimalkan fasilitas konseling yang disediakan di 24 puskesmas di Kota Bogor.

BACA JUGA :  Menu Makan Spesial dengan Nasi Goreng Kari Cumi yang Lezat dan Sedap

Banyak faktor yang menyebabkan terus meningkatnya jumlah penderita HIV/AIDS. Salah satu di antaranya hubungan seks sesama jenis di kalangan remaja yang saat ini sudah memasuki tingkat mengkhawatirkan. Selain itu, penggu­naan jarum suntik secara bergantian yang kerap dilakukan peng­guna narkoba serta perilaku hubungan seks menyim­pang lainnya.

Untuk kasus yang terjadi pada anak-anak, mereka se­cara otomatis terjangkiti HIV/AIDS akibat tertular ibunya yang mengidap penyakit tersebut. Penularan itu bisa terjadi saat dalam kan­dungan atau saat dalam proses menyusui.

Anak-anak yang diketa­hui positif HIV/AIDS terpaksa minum obat ARV sepanjang hidupnya agar dapat hidup lebih lama. Obat ARV harus diberikan untuk menurunkan kekuatan virus, bukan mem­buang atau mematikan virus­nya, hanya melokalisasi.

(Abdul Kadir Basalamah|Yuska)

============================================================
============================================================
============================================================