pasar-merdeka-(2)BOGOR TODAY – Becek, bau busuk dan tak tertata. Ini­lah hasil survei yang terucap dari mulut para pengunjung pasar tradisional di Kota Bo­gor. Setahun sudah, PD Pasar Pakuan Jaya (PD PPJ) berganti pimpinan. Namun, belum ada gebrakan pembenahan pasar secara signifikan.

Warga Bogor yang acap berbelanja di pasar-pasar tradisional juga menilai, kondi­si pasar saat ini masih jauh dari kata ideal.

Penelusuran BOGOR TO­DAY, sejumlah pasar yang kini kian bau dan kotor diantaranya Pasar Anyar atau Pasar Kebon Kembang, Pasar Bogor, Pasar Warung Jambu Dua, Pasar Gu­nungbatu, Pasar Sukasari, Pas­ar Padasuka, dan Pasar Devris.

BACA JUGA :  Duet Jaro Ade - Anang Hermansyah, Golkar Kabupaten Bogor Akan Lakukan Ini Pasca Idulfitri

“Ah, sama aja Mas. Malas saya belanja di pasar. Kondisinya nggak berubah. Sama aja,” kata Eka Ardhinie(25), salah satu pen­gunjung Pasar Anyar, kemarin.

Dosen Sastra Inggris Uni­versitas Gunadharma Depok itu juga mengeluhkan minim­nya lahan perpakiran. “Saya nih ya kalau mau ke pasar susah parkir. Ari dulu, penya­kitnya itu-itu mulu. Sempit, banyak PKL. Nggak bisa kayak Solo, Surabaya atau Jakarta. Lihat aja di Jakarta sekarang, pasar dibangun nggak seten­gah-setengah,” kata dia.

Warga Perumahan Bukit Mutiara, Kencana, Tanahsar­eal, itu meminta Walikota Bo­gor, Bima Arya Sugiarto, untuk mengevaluasi kinerja PD Pasar Pakuan Jaya. “Evaluasi kinerja harus ya. Mereka kan digaji dari dana daerah. Kalau me­mang bukan jabatan titipan, ya buktikan dong!” kata dia.

BACA JUGA :  Penemuan Mayat dengan Memar di Kepala-Darah di Mulut Gegerkan Warga di Patuk Gunungkidul

Terpisah, Wakil Ketua DPRD Kota bogor, Heri Cahy­ono, menilai, evaluasi kinerja terhadap direksi pasar yang baru harus secepatnya dilaku­kan walikota. “Nih banyak ke­luhan masuk lewat SMS. Ban­yak warga SMS ke saya kalau pasar masih becek, kotor dan bau,” kata dia.

Ketua DPRD Kota Bogor, Un­tung Wahyudi Maryono, men­gaku kesal dengan banyaknya keluhan dari masyarakat Bogor terkait kondisi pasar. “Kayak kan­dang ayam. Harus dievaluasi. Saya sepakat kalau diberi rapor merah,” ketusnya.(Yuska Apitya)

============================================================
============================================================
============================================================