BOGOR TODAYÂ – Becek, bau busuk dan tak tertata. IniÂlah hasil survei yang terucap dari mulut para pengunjung pasar tradisional di Kota BoÂgor. Setahun sudah, PD Pasar Pakuan Jaya (PD PPJ) berganti pimpinan. Namun, belum ada gebrakan pembenahan pasar secara signifikan.
Warga Bogor yang acap berbelanja di pasar-pasar tradisional juga menilai, kondiÂsi pasar saat ini masih jauh dari kata ideal.
Penelusuran BOGOR TOÂDAY, sejumlah pasar yang kini kian bau dan kotor diantaranya Pasar Anyar atau Pasar Kebon Kembang, Pasar Bogor, Pasar Warung Jambu Dua, Pasar GuÂnungbatu, Pasar Sukasari, PasÂar Padasuka, dan Pasar Devris.
“Ah, sama aja Mas. Malas saya belanja di pasar. Kondisinya nggak berubah. Sama aja,†kata Eka Ardhinie(25), salah satu penÂgunjung Pasar Anyar, kemarin.
Dosen Sastra Inggris UniÂversitas Gunadharma Depok itu juga mengeluhkan minimÂnya lahan perpakiran. “Saya nih ya kalau mau ke pasar susah parkir. Ari dulu, penyaÂkitnya itu-itu mulu. Sempit, banyak PKL. Nggak bisa kayak Solo, Surabaya atau Jakarta. Lihat aja di Jakarta sekarang, pasar dibangun nggak setenÂgah-setengah,†kata dia.
Warga Perumahan Bukit Mutiara, Kencana, TanahsarÂeal, itu meminta Walikota BoÂgor, Bima Arya Sugiarto, untuk mengevaluasi kinerja PD Pasar Pakuan Jaya. “Evaluasi kinerja harus ya. Mereka kan digaji dari dana daerah. Kalau meÂmang bukan jabatan titipan, ya buktikan dong!†kata dia.
Terpisah, Wakil Ketua DPRD Kota bogor, Heri CahyÂono, menilai, evaluasi kinerja terhadap direksi pasar yang baru harus secepatnya dilakuÂkan walikota. “Nih banyak keÂluhan masuk lewat SMS. BanÂyak warga SMS ke saya kalau pasar masih becek, kotor dan bau,†kata dia.
Ketua DPRD Kota Bogor, UnÂtung Wahyudi Maryono, menÂgaku kesal dengan banyaknya keluhan dari masyarakat Bogor terkait kondisi pasar. “Kayak kanÂdang ayam. Harus dievaluasi. Saya sepakat kalau diberi rapor merah,†ketusnya.(Yuska Apitya)