Untitled-4Ada juga yang mengalami gejala yakni gerakannya sulit dikontrol. Akan tetapi ada juga yang tidak menyadari gejala tersebut dan tiba-tiba saja diberi Tuhan (parkinson).

Oleh : Latifa Fitria
[email protected]

Berbicara mengenai parkinson ti­dak bisa lepas dari penyakit yang diderita mantan petinju legendaris dunia Muhammad Ali. Sekarang, penyakit degeneratif yang meny­erang otak tersebut diderita oleh penderita berusia lebih muda lagi yakni 30 tahunan. Banyak rumah sakit yang mencatat lebih dari ratusan penderita parkinson di usia 20 keatas.

Penyakit itu menyerang sekitar satu dari 250 orang berusia di atas 40 tahun. Belakan­gan prevalensinya meningkat menjadi satu dari 100 orang pada usia di atas 65 tahun. Laki-laki 1,5 kali lebih berisiko terkena parkin­son dibanding wanita. Saat ini jumlah pasien parkinson akan meningkat menjadi 6,17 juta orang pada 2030.

BACA JUGA :  Gula Darah Naik saat Lebaran Bisa Disebabkan 8 Makanan dan Minuman Ini

Parkinson sendiri adalah penyakit gang­guan susunan syaraf. Penyakit tersebut terjadi karena otak kekurangan zat do­pamin. Dopamin penting untuk mengantarkan sinyal berupa impuls listrik di sepanjang jalur syaraf motorik yang bertujuan menggerakkan otot-otot pada tubuh.

“Gejala parkinson akan muncul saat 60 hingga 80 persen sel otak penghasil dopamin berkurang fungsinya. Terdapat empat gejala utama dari parkinson yakni gemetar (trem­or) saat istirahat, kekakuan gerak sendi saat bergerak, ketidakseimbangan postur tubuh, dan gerak menjadi lambat,” urai Dokter Spe­sialis Saraf Rumah Sakit Palang Merah Indone­sia (PMI) Kota Bogor, Yoeswar Darisan.

Meski begitu, ada beberapa pasien yang mengalami tanda-tanda yang tak lazim sep­erti hilangnya indera penciuman, sulit tidur, susah buang air besar, kurangnya ekspresi wajah, nyeri pada leher, lambat saat menulis, perubahan suara, lengan tidak berayun bebas, berkeringat, dan perubahan suara dan suasa­na hati.

BACA JUGA :  Wajib Tahu! Bersihkan Usus Kotor Setelah Lebaran dengan 6 Makanan Ini

“Ada juga yang mengalami gejala yakni ger­akannya sulit dikontrol. Akan tetapi ada juga yang tidak menyadari gejala tersebut dan tiba-tiba saja diberi Tuhan (parkinson),” terang pria keturunan Sumatera Barat ini.

Penyebab lainnya adalah faktor genetik, lingkungan maupun penuaan karena se­makin tua, jumlah dopamin akan semakin berkurang. Jika dopamin berkurang hingga 80 persen maka akan muncul gejal parkinson.

Hingga saat ini, penyakit parkinson belum bisa disembuhkan, tetapi gejalanya dapat dia­tasi dengan pemberian obat levodopa atau golongan obat parkinson lainnya, berolah raga, operasi, dan fisioterapi.

Selain itu, belum ada metode yang tepat untuk mencegah penyakit tersebut seperti layaknya bermain sudoku atau teka-teki silang untuk mencegah alzheimer.

============================================================
============================================================
============================================================