Untitled-3Ingin bekerja di PT PLN (Persero)? Sekarang saat yang tepat untuk melamar pekerjaan di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) listrik ini. Perusahaan plat merah ini membutuhkan 5.558 tenaga kerja baru.

Tenaga kerja tersebut untuk mendukung pembangunan infrastruktur kelistrikan, dalam mengejar program pemerintah, yaitu penamba­han pembangkit listrik dengan kapasitas total 35.000 megawatt (MW).

Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) PLN, Muhammad Ali mengatakan, tahun ini akan dit­ambah sebanyak 5.558 pekerja untuk membantu pembangunan dan pengelolaan proyek tersebut.

“Proses perekrutan tersebut telah berjalan, akan selesai lebih awal. Karena dari 10 kota yang kita buka lowongan, yang masuk sudah 30 ribuan,” ujar Ali di kantor Pusat PLN, Jakarta, Rabu (20/1/2016).

Ia pun menambahkan, dari 5.558 kebutuhan tenaga kerja baru terse­but, peluang terbuka bagi mereka dengan latar belakang pendidikan setara Diploma III (D3) sampai den­gan Strata I (S1) dan akan ditempat­kan di berbagai wilayah.

BACA JUGA :  Menu Sahur dengan Sup Miso Tofu Bayam yang Simple dan Lezat

Ali mengatakan, peningkatan jumlah tenaga kerja ini sejalan den­gan strategi baru yang dilakukan PLN tersebut dengan membentuk 7 direktorat baru yang menaungi pe­nyediaan listrik di berbagai wilayah di Indonesia secara penuh. “Karena organisasinya bertambah maka kita juga menambah orangnya, semoga semester dua sudah ada semua,” pungkasnya.

Sebelumnya, Direktur Keuangan PLN Sarwono Sudarto mengatakan, PLN membentuk 7 direktorat baru yakni direktorat regional. “Sekarang kami memiliki 7 direktur regional yang bertanggungjawab terhadap pengem­bangan infrastruktur listrik di berbagai wilayah dari ujung barat hingga ujung timur Indonesia,” ujar Sarwono.

BACA JUGA :  SPBU di KM 42 Rest Area Tol Japek Disegel Usai Melakukan Kecurangan

Perubahan struktur organisasi ini tergolong sebagai terobosan baru yang diterapkan PLN untuk mening­katkan pelayanan ke pada masyara­kat. Dengan adanya Direktur Region­al ini, proses pengadaan listrik di satu wilayah bisa lebih terfokus.

“Dulu sebelum ada Direktur Re­gional, misalnya di Papua dia butuh listrik, dia melapor ke PLN setempat, nanti diteruskan ke Direktur Investa­si, lalu ke GM, lalu ke Pengadaan,’’ katanya.

Jadi, lanjut dia, harus lewat be­berapa direktur begitu. Dengan ad­anya Direktur Regional, semuanya satu pintu end to end. Jadi kalau di Papua butuh listrik, dari mulai pen­gajuan, sampai pemasangan, sampai pengaduan pemadaman, semuanya cukup ketemu satu orang. ‘’Lebih efisien secara kinerja,” papar dia.

============================================================
============================================================
============================================================