CIBINONG, TODAYÂ – PemerÂintah Kota/Kabupaten Bogor kembali bertemu untuk memÂbahas kisruh Tempat PemÂbuangan Akhir Sampah (TPAS) Galuga di Pendopo Bupati, Cibinong, Selasa (2/1/2016).
Mereka membahas 22 perÂmintaan tiga desa, yakni Desa Galuga, Desa Cijujung dan Desa Dukuh, Cibungbulang.
Bupati Bogor, NurhayÂanti mengungkapkan, telah melakukan beberapa tindaÂkan seperti sarana prasarana kolam leacheate untuk mengaÂwasi dan memfasilitasi proses izin pengolahan limbah cair dari TPSA yang berdiri sejak 2002 lalu itu.
“Ada juga perbaikan dan pemeliharaan jalan sepanjang 250 meter. Pembuatan sumur bor lengkap dengan jaringan distribusi sepanjang 1 kilomÂeter dan empat buah tangki penampung air PDAM di tiga desa itu. Kota dan Kabupaten Bogor terus berupaya untuk meningkatkannya,†kata Yanti.
Selain itu, sektor kesehatan juga jadi perhatian. PemerinÂtah Bumi Tegar Beriman terus berupaya mendirikan puskesÂmas yang cukup strategis unÂtuk mencakup tiga desa terseÂbut.
“BPJS pun akan terus disoÂsialisasikan. Karena kita harus pikirkan betul pelayanan kesÂehatan disana,†katanya.
Untuk memenuhi tuntutan warga, Pemkab/Pemkot Bogor akan menurunkan tim teknis untuk menilai mana perÂmintaan mereka yang harus menjadi prioritas. “Harus dong ada skala prioritasnya,†tukas Yanti.
Ditempat yang sama, Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto mejelaskan lebih spÂesifik pertemuan ini untuk mengevaluasi pembaharuan kesepakatan antara Kota/ Kabupaten Bogor khususnya terkait kompensasi kepada keÂpada warga.
“Nanti ada tim kecil lagi unÂtuk mengetahui cara pendistriÂbusian kompensasinya seperti apa. Terminnya seperti apa, kalau sebulan sekali, rasanya terlalu kecil. Makanya harus dievaluasi lagi. Yang penting tepat sasaran dan jelas perunÂtukannya,†kata Bima.
Bima menambahkan, angÂgaran yang disiapkan Pemkot Bogor untuk kompensasi ini sebesar Rp 600 juta per tahun.
“Kita punya semangat yang sama untuk mendengarkan asÂpirasi masyarakat. Tinggal kita tunggu hasil kajian dari tim kecil nanti seperti apa,†pungÂkasnya.
(Rishad Noviansyah).