Saham Toshiba menukik ke level terendah dalam lebih dari 36 tahun, setelah peÂrusahaan yang dilanda skandal itu memperlebar perkiÂraan kerugian tahunan menjadi USD6 miliar, sementara penguaÂtan yen menyeret Nikkei ke posisi merah.
Anjloknya saham perusahaan elektronik terkemuka dari Jepang itu diumumkan setelah pasar dituÂtup pada Kamis dan saham peruÂsahaan anjlok lebih dari 11 persen menjadi 176,3 yen pada Jumat, penutupan terendah sejak akhir 1979.
Salah satu perusahaan yang paling terkenal di Jepang, Toshiba, yang membuat aneka peralatan mega industri dan rumah tangga itu dari penanak nasi hingga reakÂtor nuklir, telah mengambil biaya besar setelah skandal memalukan lantaran pembengkakan laba, dan perusahaan juga menyalahkan pelambatan ekonomi global unÂtuk penjualan yang lemah.
Melawan tren penurunan, saÂham Sharp melonjak 10,00 persen menjadi 176 yen karena kantor berita Jepang Kyodo melaporkan perusahaan yang sedang kesulitan itu akan mengumumkan pada JuÂmat bahwa pihaknya telah menyÂetujui dana talangan atau bailout dari Foxconn induk perusahaan Hon Hai Precision.
Saham Sharp yang bergejolak sempat meroket tajam lebih dari 25 persen pada Kamis, di tengah berita bahwa perusahaan elektronik, yang telah terhuyung-terhuyung di tepi keÂbangkrutan selama bertahun-tahun, sedang mempertimbangkan tawaran penyelamatan dari saingannya, terÂmasuk salah satu dari raksasa yang berbasis di Taiwan.
Tetapi yen yang menguat menyeret pasar secara keseluruhan lebih renÂdah, dengan indeks acuan Tokyo NikÂkei 225 jatuh 1,32 persen, atau 225,40 poin, menjadi ditutup pada 16.819,59.
Indeks Topix dari seluruh saham papan utama kehilangan 1,43 persen, atau 19,84 poin, menjadi berakhir di 1.368,97.
Greenback naik sedikit menjadi 116,80 yen dari 116,74 yen pada KaÂmis di New York. Tapi itu masih tuÂrun tajam dari tingkat di atas 121 yen yang dilihat awal minggu ini.
Penguatan yen memperlemah profitabilitas eksportir Jepang dan cenderung mengurangi permintaan untuk saham mereka.
Yen menukik pekan lalu setelah bank sentral Jepang (BoJ) mengatakan akan mengadopsi kebijakan suku bunÂga negatif, yang memicu sebuah reli singkat di pasar ekuitas global.
“Bank sentral Jepang telah melakukan apa yang seharusnya, tapi apa yang bisa mereka lakukan memiliki keterbatasan,†Juichi Wako, analis senior di Nomura Holdings, mengatakan kepada Bloomberg News.
“Sampai saat ini, pandangan tenÂtang perekonomian AS mereka seÂdang pemulihan, tapi kecepatannya tidak secepat seperti yang diharapÂkan. Sekarang ada beberapa kekhaÂwatiran di pasar bahwa sebenarnya (AS) bisa mengalami kontraksi.†InÂvestor akan terus memantau angka-angka ketenagakerjaan AS pada JuÂmat, setelah kekhawatiran laporan sektor jasa mengecewakan pekan ini memperparah tentang keadaan ekoÂnomi utama dunia itu.
Dalam perdagangan lainnya di Tokyo, Toyota turun 1,88 persen menjadi 6.625 yen, sesaat sebelum melaporkan laba kuartalan terbaru setelah pasar ditutup pada Jumat.
Raksasa perbankan Mitsubishi UFJ berakhir turun 3,51 persen pada 538,2 yen, sementara operator Uniqlo, Fast Retailing, kelas berat pasar, merosot 2,28 persen menjadi 34.590 yen.
Dua maskapai penerbangan terÂbesar di Jepang menurun lebih dari dua persen setelah mengatakan merÂeka mengubah rute untuk beberapa penerbangan, karena Korea Utara berencana untuk meluncurkan roket satelit bulan ini.
Japan Airlines kehilangan 2,37 persen menjadi 4.076 yen, semenÂtara saingannya All Nippon Airways tergelincir 2,81 persen menjadi 317,7 yen.