Untitled-7“Kedutan bukanlah suatu kondisi gangguan kesehatan yang serius, namun perlu diperhatikan jika kedutan berlangsung lama, frekuensi terjadinya kedutan relatif berdekatan (beberapa kali dalam sehari) atau bahkan kelopak mata menjadi menutup dengan sendirinya. Kedutan akut seperti itu dicurigai pertanda mengalami gangguan saraf”

Oleh : Latifa Fitria
[email protected]

Kelopak mata berkedip-kedip atau bergerak sendiri atau yang biasa disebut kedutan pasti pernah di­alami setiap orang. Kedutan bi­asanya terjadi selama beberapa de­tik dan biasanya hanya terjadi sekali atau dua kali dalam sehari. Di masyarakat luas tersebar mitos seputar kedutan ini, jika kedutan terjadi di mata sebelah kiri pertanda kita akan menan­gis, jika kedutan terjadi di mata sebelah kanan pertanda ada orang yang merindukan kita atau akan ketiban rejeki. Entah sejak kapan mitos ini berkembang dan bagaimana sejarahnya, bukan itu pembahasan utamanya, yang akan kita bahas kali ini adalah fakta medis dibalik mitos kedutan pada mata itu sendiri.

BACA JUGA :  Kalap Makan Daging saat Lebaran, Coba 5 Makanan Ini yang Bisa Menurunkan Darah Tinggi

Kedutan atau istilah medisnya Blepharo­spasm (Beb) adalah kontraksi otot tak ter­kontrol yang menyebabkan kontraksi di seki­tar mata. Tidak ada penyebab khusus untuk kondisi ini, namun faktor kelelahan dan stres diduga menjadi pemicu utamanya.

Menurut dokter spesialis saraf Rumah Sakit Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bogor, Yoeswar Darisan memaparkan kedutan bukan masalah medis yang serius. Kedutan adalah kontraksi yang melibatkan otot orbicularis oculi. Kedutan terjadi karena serabut saraf di dalam otak mengalami kontraksi sesaat. Denyutan pembuluh darah tiba-tiba seperti mengalami rangsangan (kontraksi) yang mem­bangkitkan aliran listrik melalui nervus facialis yang membuat mata kejang sesaat.

Selain itu, mata berkedut bisa juga dise­bakan oleh faktor keturunan, trauma fisik dan infeksi. Hal ini membuat saraf bergerak dan otot mata berkontraksi (dystonia). Atau bisa juga karena stres dan kelelahan, sehingga kontraksi otot menjadi tidak terkendali dan menyebabkan terjadinya kedutan pada daerah sekitar mata (blepharospasm).

BACA JUGA :  Turunkan Kolesterol dan Gula Darah Tinggi dengan Rebusan Daun Salam, Ini Dia Caranya

“Kedutan bukanlah suatu kondisi gang­guan kesehatan yang serius, namun perlu diperhatikan jika kedutan berlangsung lama, frekuensi terjadinya kedutan relatif berdeka­tan (beberapa kali dalam sehari) atau bahkan kelopak mata menjadi menutup dengan send­irinya. Kedutan akut seperti itu dicurigai per­tanda mengalami gangguan saraf,” paparnya.

Tapi, bila hanya sesekali mengalaminya, mata kedutan secara medis bisa juga dikarena­kan faktor sedang stres, kurang tidur, atau ter­lalu lama melihat di tempat yang sama dalam waktu lama (misalnya, terlalu lama melihat layar komputer).

“Kedutan pada mata disebabkan karena tu­buh didera stres dan kelelahan. Tidak ada cara lain yang bisa dilakukan untuk menghentikan kedutan pada mata ini selain membiarkan tubuh dan mata untuk beristirahat. Sebelum masalah ini semakin parah, ada baiknya mu­lai mengurangi tingkat stres, kurangi asupan kopi, dan cobalah untuk tidur minimal 7 jam sehari,” tambahnya.

============================================================
============================================================
============================================================