55e28bbca5571cc7d808bcf34a52a031MARANELLO, Today – Chairman Ferrari, Sergio Marchionne, memberikan tenggat kepada timnya harus juara paling lam­bat pada musim 2018. Jika tidak, dia menganggap hal ini sebagai tragedi.

Ferrari tidak lagi mengang­kat trofi juara sejak sukses Kimi Raikkonen pada 2007. Padahal, dalam sedekade sebelumnya tim asal Maranello, Italia, tersebut tampil sangat dominan bersama sang legenda, Michael Schum­acher.

Memang, musim lalu Ferrari sudah menunjukkan kebangki­tannya dengan menempatkan Sebastian Vettel di posisi ketiga. Kendati begitu, Marchionne tetap frustrasi dengan fakta su­dah hampir satu dekade Ferrari gagal meraih gelar juara.

“Jika kami gagal juara hingga rentang 10 tahun, itu akan men­jadi tragedi. Kami harus mem­perpanjang tren kemenangan di F1 untuk meningkatkan produk,” kata Marchionne, seperti diberi­takan Crash, Minggu (14/2/2016).

“Saya telah berbicara den­gan salah satu dealer kami, dan setuju bahwa hasil di musim 2015 mengembalikan kredibili­tas produk. Dominasi Mercedes terjadi karena saat regulasi di implementasi, mereka langsung paham. Tapi, saya tidak ingin mengkritik masa lalu. Dari yang saya lihat, kami tidak memiliki mesin dan power unit yang cu­kup bagus,” jelasnya.

BACA JUGA :  Kcewa dengan Wasit, STY Sebut Laga Timnas Indonesia vs Qatar Seperti PertunjukanKomedi

Tiru Gaya Retro

Sejumlah laporan yang me­nyebutkan Ferrari menambah­kan lebih banyak warna putih pada mobilnya untuk F1 musim 2016 sepertinya akurat. Akan tetapi, hal itu tidak akan terlalu banyak mengubah performa mo­bil 667 di lintasan.

Penutup mesin yang ber­warna putih itu terinspirasi oleh mobil legendaris 312T yang di­gunakan pada musim 1975. Kala itu, mobil tersebut dipakai oleh pembalap ikonik nan melegenda yakni Niki Lauda.

Adapun pada musim ini, Fer­rari berharap bisa menyaingi Mercedes yang tampil sangat dominan di dua musim terakhir. Bos Mercedes, Toto Wolff, sendiri mengklaim mobil timnya untuk musim 2016 akan jauh lebih im­presif karena merupakan evolusi dari mobil-mobil sebelumnya. Hal ini akan membuat Ferrari dan para pesaing lainnya kian su­lit mengejar.

BACA JUGA :  Timnas Indonesia Optimis Raih Poin di Laga Piala Asia U-23 Lawan Australia

“Karena regulasi yang su­dah stabil, maka ada peruba­han yang jelas terlihat di beber­apa area. Mungkin di Barcelona Anda tidak akan banyak meli­hat perubahan, kecuali Anda seorang ahli,” kata Wolff, seperti dilansir Auto Motor, Minggu (14/2/2016).

“Tapi, saat tes kedua di Barcelona nanti akan ada perbedaan yang jelas. Ban­yak contoh di masa lalu bahwa tim-tim lebih berusaha men­emukan kembali ketimbang mengembangkan sesuatu. Mobil kami adalah evolusi dari model musim lalu, dengan satu atau dua konsep yang menarik,” tan­dasnya.

(Imam/net)

============================================================
============================================================
============================================================