CIBINONG, TODAYÂ – PDAM Tirta Kahuripan mengajukan tambahan modal Rp 30 miliar kepada Pemerintah KabupatÂen Bogor.
Ini dilakukan untuk menuÂtupi kerugian akibat banyaknÂya titik-titik kebocoran pipa yang menyebabkan kerugian hingga Rp 10 miliar per tahun.
Humas PDAM Tirta KaÂhuripan, Joko Siswanto menÂjelaskan, kebocoran memang kerap terjadi, terutama pada daerah-daerah pinggiran Bumi Tegar Beriman. TambaÂhan modal itu pun nantinya digunakan untuk mengganti pipa-pipa yang bocor.
“Tambahan modal perlu untuk menambal pipa yang bocor. Soalnya kerugiannya cukup besar bisa mencapai Rp 10 miliaran,†kata Joko, Kepada Bogor Today, Minggu (21/2/2016).
Dampak dari kebocoran pipa ini, kata Joko, adanya pengurangan debit air bagi pelanggan PDAM.
“Yang saya tahu, ada di PinÂtu Ledeng, Ciomas. Nanti coba kami komunikasikan lagi dengan Direktur Teknik,†katanya.
Selain mengganti pipa, tamÂbahan modal juga untuk menÂingkatkan pelayanan PDAM kepada masyarakat. “Kami kan juga baru melepas beberapa aset ke Kota Depok. Tambahan modal juga membuka beberaÂpa jaringan lalu,†lanjutnya.
Terpisah, Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Bogor, YuyÂud Wahyudin pun siap menÂdukung permintaan penamÂbahan modal Rp 30 miliar.
Menurut politisi PPP ini, tambahan modal untuk meÂnutup kerugian akibat keboÂcoran sebesar Rp 10 miliar per tahun, maka tambahan modal itu bisa kembali dalam kurun waktu kurang dari 10 tahun kedepan.
“Kami siap mendukung. Nanti kan uangnya juga seÂbagian berasal dari ganti rugi aset PDAM yang diserahkan ke Kota Depok sekitar Rp 20 miliar. Nanti sisanya, baru diÂtutup dengan APBD kita. Soal kebocoran, memang sudah lama terjadi dan harus diseleÂsaikan,†kata Yuyud.
(Rishad Noviansyah)