484418_620BALI, Today – Arema Cronus sukses mempertahankan gelar juara di ajang Bali Island Cup. Hal tersebut diraih oleh Hendro Siswanto dan kolega setelah mengalahkan Persib Bandung dengan skor 1-0 pada pertandingan terakhir, Selasa (23/2) di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. Satu satunya gol pada laga ini dicetak oleh Srdan Lopicic.

Arema Cronus tampil sebagai yang terbaik dengan koleksi poin sempurna, 9 poin, dari tiga kemenangan. Semen­tara Persib dengan koleksi empat poin harus puas berada di posisi kedua. Hasil ini sekaligus mengulang kesuksesan mer­eka pada tahun 2015 yang lalu pada ajang yang sama.

Kemenangan Arema ditentukan sepakan jarak pendek Srdjan Lopicic pada menit 12′. Dengan hasil ini, Arema meraup poin sempurna alias 9 angka karena selalu memenangkan tiga per­tandingan yang dilakoni. Catatan ini lebih baik dibanding turnamen edisi se­belumnya.

Srdjan Lopicic memiliki peran yang sangat menonjol di laga tersebut. Selain menciptakan gol, dia juga membuka peluang, membantu penyerangan, bah­kan turun membantu pertahanan dan melakukan beberapa tackling penting untuk menghadang pemain Persib.

Persib Bandung sejatinya mengawali laga dengan meyakinkan dan percaya diri dalam penguasaan bola. Memban­gun serangan dari bawah, melakukan kombinasi lewat sayap dan tengah, per­mainan anak asuh Dejan Antonic terlihat rapi walau belum mampu mengancam gawang Arema.

Namun permainan ofensif Persib ti­dak dibarengi dengan pertahanan yang antisipatif. Menit 12′, Persib harus menel­an gol pertama lewat Srdjan Lopicic yang memanfaatkan bola rebound tandukan Cristian Gonzales. Peluang pertama Are­ma yang langsung berbuah gol.

Tak seperti dua laga sebelumnya, Singo Edan tidak mengobral serangan di laga ini. Pemain Arema lebih berdiri di belakang bola, membiarkan pemain Persib bermain-main, sambil menunggu momentum yang baik untuk melakukan serangan balik. Tak lupa memberikan pressing keras pada pemain Persib.

BACA JUGA :  Jadwal Pertandingan Piala Asia U-23 2024

Peluang terbaik kedua Arema baru terjadi pada menit 22′ ketika sepakan lurus Raphael Maitimo membuat kiper Persib Made Wirawan terbang untuk membuat penyelamatan. Sampai di sini, pemain Arema mulai meningkatkan in­tensitas tekanan.

Persib sendiri mengalami problem besar di sektor penyerangan. Dua pe­main sayap yakni David Laly dan Atep yang seharusnya menjadi poros seran­gan, macet total dan tak memberikan kontribusi berarti. Serangan lewat ten­gah pun semakin jarang terlihat.

Maung Bandung mencoba lebih sabar setelah water break pertama. Tapi kes­empatan yang diperoleh hanyalah dari bola mati dan tidak benar-benar menjadi sebuah peluang potensial. Secara keselu­ruhan, Arema memang lebih pantas ung­gul di babak pertama walau sama-sama minim peluang.

Menurut pelatih Singo Edan, Milomir Seslija, dia sengaja menekan lawan sejak dini karena pa­ham Persib akan berbahaya jika banyak diberi ruang. Hasilnya aliran serangan yang dibangun Kim Jeffrey dan kawan-kawan selalu kandas hingga begitu minimnya pelu­ang yang datang ke gawang Kadek Wardaha.

“Persib adalah tim juara, mereka tim yang cerdas. Tapi di babak pertama, selama 45 menit mereka tidak punya peluang. Di babak kedua pun hanya ada beberapa peluang dari mereka,” ujar Milo dalam jumpa pers di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Selasa (23/2).

Dia pun memuji performa anak asuhnya yang mampu membuat Maung Bandung bertekuk lutut. Meski secara kesiapan terutama di fisik mereka belum sempurna, namun kemampuan bermain efektif sukses meredam Atep cs. Arema pun tampil sempurna dengan merebut 9 poin dari 3 laga dan menempatkan diri sebagai tim paling tajam dengan mencetak 9 gol dan kebobolan paling se­dikit dengan 3 gol.

BACA JUGA :  Simak Daftar Pebulu Tangkis Indonesia di Thomas Cup dan Uber Cup 2024

“Itu artinya selamat untuk anak-anak saya yang bermain sangat bagus. Mereka memang belum siap untuk kompetisi tapi mereka cukup pintar,” ujarnya.

Pria asal Bosnia itu pun tidak lupa mengucapkan terima kasih untuk para Aremania. Karena berkat dukungan mer­eka di 3 laga, Singo Edan mampu bermain spartan dalam 90 menit. Milo pun bangga dan menjadi sebuah kehormatan naman­ya kini dielu-elukan oleh para suporter dari Malang. “Saya juga bangga kepada Aremania, senang bisa menjadi pelatih disini. Kami pelatih, sekretaris tim, dan pemain bangga kepada kalian,” tukasnya.

Dirugikan Wasit

Usai pertandingan, kapten tim Persib, Atep, lebih menyoroti kinerja wasit Agus Joko. “Wasit banyak melakukan keputu­san-keputusan yang sedikit merugikan. Tapi apapun itu pertandingan sudah selesai dan hasilnya seperti ini,” kata Atep.

Namun, mantan penggawa Persija Jakar­ta ini mengakui timnya juga kesulitan menem­bus pertahanan Arema yang tampil solid di laga tersebut. Terlebih duet di posisi bek tengah Arema, Kiko Insa dan H a m k a Hamz ah yang terli­hat sema­kin padu.

“Mereka tidak mau naik ke depan, tidak terpancing dengan permainan kami yang agresif,” jelasnya.

Lebih lanjut, pemain bernomor punggung 7 itu me­nuturkan hasil ini bakal menjadi evaluasi tim Maung Bandung. Mengingat, setelah ini mereka akan ikut dalam turnamen Piala Bhayangkara, yang dimulai Maret nanti. “Meski hasilnya mengece­wakan, setidaknya kami sudah berusa­ha,” pungkasnya.

(Imam/net)

============================================================
============================================================
============================================================