Untitled-7JUERGEN Klopp bakal mempersembahkan trofi pertamanya bagi Liverpool andai mampu mengalahkan Manchester City pada Final Capital One Cup di Stadion Wembley, Minggu (28/2/2016) malam WIB.

Oleh : RISHAD NOVIANSYAH
[email protected]

Kemenangan tentunya bakal menjadi nilai tawar bagi Kloop karena dirinya lah yang akan membawa The Reds kepada kejayaan.

Namun, manajer asal Jerman itu harus memutar otak untuk mengatasi badai cedera jelang laga ini. Ter­catat sembilan punggawa The Kop harus menepi, diantaran­ya Adam Lallana, Joe Allen, Martin Skrtel, Danny Ings, Joe Gomez dan Dejan Lovren.

Klopp pun tak bisa me­miliki banyak opsi strategi dalam laga nanti. Kemungki­nan besar ia akan menerap­kan pola 4-4-1-1 yang bisa ber­transformasi ke 4-4-2 dengan bergantung pada insting Dan­iel Sturride dan Roberto Fir­mino di lini depan. Keduan­ya akan disokong Philippe Coutinho, James Milner, Jor­dan Henderson dan Emre Can di lini tengah.

Liverpool mengantongi modal berharga sebelum la­watannya ke Wembley. Itu mereka dapatkan usai men­galahkan Augsburg 1-0 pada babak 32 besar Liga Europa di Anfield, Jumat (26/2/2016). Gol tunggal James Milner me­mastikan tiket ke babak 16 be­sar untuk The Reds.

Dengan tegas, Klopp me­nyebut kemenangan atas Augsburg menandakan mer­eka sangat siap menghadapi laga final. “Ini lebih baik daripada jika kami kalah dan tersingkir,” ujar Klopp sep­erti dikutip situs resmi klub.

“Pertandingan ini ber­beda dan tidak ada hubun­gannya dengan pertandingan hari Minggu, tapi jelas tim di­untungkan dengan performa yang bagus dan mendapat kepercayaan diri, meski Anda juga bisa bilang hal yang sama untuk Manchester City di Kiev kemarin malam,” lanjutnya.

“Kami akan mencoba den­gan usaha paling keras untuk menampilkan performa yang bagus di hari Minggu,” kat­anya.

Bagi Firmino, sejak Liv­erpool ditangani mantan pelatih Borussia Dortmund itu, gaya bermain The Reds jauh berbeda dan tentunya lebih baik. Bersama Klopp, The Reds menang 13 kali dan kalah tujuh kali dari 28 per­tandingan.

“Dia salah satu yang ter­baik bila bukan yang terbaik yang pernah bekerja sama dengan saya. Kami sangat senang dengannya sejak ke­datangannya, dia telah men­gubah gaya bermain tim dan sekarang kami bermain lebih baik,” ujarnya.

“Di Jerman, gaya bermain dengan menekan tinggi ini sudah banyak terjadi. Saya suka mentalitasnya. Dia membawa filosofinya sendiri, yang mana itu bekerja den­gan kami. Kami berharap se­tiap hari kami terus mening­kat,” tandasnya.

BACA JUGA :  Tes Kepribadian: Sifat dan Karakter Tersembunyi Seseorang Diungkap dari Bentuk Kaki

Sementara playmaker The Reds, Philippe Countinho merasa timnya sudah mam­pu beradaptasi dengan tak­tik yang diterapkan Klopp. Menurutnya, bersama Klopp para pemain The Reds beker­ja lebih keras dan berusaha secepat mungkin beradaptasi dengan gaya Klopp dan itu terlihat berjalan dengan baik akhir-akhir ini.

“Pada saat ini, kami se­dang dalam periode yang bagus bersamanya. Ini final pertamanya dan kami ber­harap untuk menang. Setiap hari, kami belajar lebih ban­yak bersamanya sebagai pe­main,” ujarnya.

“Kami harus bekerja lebih keras dan tentu saja ini gaya baru bagi kami dan kami beradaptasi dengan itu. Be­berapa laga terakhir kami telah bermain baik. Saat bola berada di pertahanan lawan, kami dekat dengan gol dan kami membuat banyak pelu­ang. Sangat penting kami be­radaptasi secepat mungkin,” tandasnya.

Ungkapan lebih optimis keluar dari mulut James Mil­ner. Ia menilai, Liverpool tidak boleh kehilangan mo­mentum di Wembley. Menu­rutnya, The Reds tidaklah dalam masa transisi, maka gelar wajib digondol ke An­field musim ini.

“Kami tidak ingin menye­but musim ini sebagai musim transisi,” tuturnya pada Daily Mail. “Kami tidak ingin men­gatakan, ‘Jangan khawatir, pikirkan itu musim depan’. Penampilan kami di liga se­belumnya tidak terlalu bagus, namun kami sudah menunjuk­kan untuk saat ini bahwa kami bisa bermain amat bagus. Setidaknya kami tahu kami bisa mencapai partai final dan kami bisa bermain dengan cara yang luar biasa,” katanya.

Jika The Reds idhantam badai cedera, Manchester City justru harus berkutat dengan kelelahan usai ber­tandang ke Ukraina untuk menghadapi Dynamo Kiev pada babak 16 besar Liga Champions. Meski begitu, The Citizen juga tidak bisa di­perkuat Samir Nasri, Fabian Delph, Jesus Navas, Kevin De Bruyne dan Wilfried Bony akibat cedera.

Absennya Nasri, Navas dan De Bruyne membuat Manajer City, Manuel Pel­legrini minim stok untuk pos sayap kanan. Pria Cile itu ke­mungkinan menurunkan Sil­va di posisi itu atau kembali berjudi dengan menempat­kan Fernandinho seperti saat melawan Kiev.

Ujtuk juru gedoro, Sergio Aguero masih jadi tumpuan Manchester Biru dengan dito­pang eks Liverpool, Raheem Sterling. Ia diyakini akan tu­run sejak menit pertama dan Pellegrini percaya Sterling akan jadi penghalang bagi mantan klubnya itu.

BACA JUGA :  Simak Daftar Pebulu Tangkis Indonesia di Thomas Cup dan Uber Cup 2024

The Citizen sendiri kini tengah berada di jalur ke­menangan usai sempat tiga kali kalah beruntun. Pertand­ingan di Wembley pun jadi kesempatan untuk menjaga momentum mereka hingga akhir musim nanti.

City sempat babak belur setelah dikalahkan Leicester City 1-3, dibekuk Tottenham Hotspur 1-2, dan kemudian dihajar Chelsea 1-5. Namun, The Citizens bangkit pada tengah pekan ini dengan mengalahkan Dynamo Kiev 3-1 di babak 16 besar Liga Champions.

“Mulai sekarang sampai akhir musim adalah waktun­ya kami harus bekerja keras, berusaha bersama-sama. Kami tahu beberapa pekan terakhir tidak bagus, kekalah­an besar dari Chelsea di Piala FA. Namun, kadang-kadang sepakbola seperti ini. Anda harus siap untuk momen-mo­men itu,” ujar bek City, Pablo Zabaleta, di Soccerway.

“Yang Anda butuhkan adalah punya kepercayaan diri, keyakinan, bahwa klub ini bisa melangkah maju. Kami ditunggu laga-laga be­sar dan masih ada peluang bagi klub ini untuk meraih sukses pada akhir musim. Sekarang kami harus fokus pada laga final di hari Min­ggu,” tambah Zabaleta.

Kapten Manchester City, Vincent Kompany, memuji penampilan bagus yang di­tunjukkan oleh rekan-rekan setimnya di pertandingan pekan ini. Pemain Belgia kembali menunjukkan aksi terbaik kala tim menang 3-1 di leg pertama 16 besar Liga Champions atas Dynamo Kiev dan ia membantu timnya ter­us menyulitkan tuan rumah dalam mencetak gol.

Namun demikian, so­sok berusia 29 tahun merasa bahwa pekerjaannya kini lebih ringan, karena semua pemain di City menunjukkan penampilan yang luar biasa di atas lapangan. “Saya selalu menjadi pemimpin di atas la­pangan, dan ini mudah ketika semua pemain melakukan pekerjaan mereka dengan baik. Semua pertandingan dari sekarang hingga akhir musim nanti adalah prioritas dan kami ingin bermain den­gan bagus di semua kompe­tisi, termasuk memenangkan Piala Liga dan juga Premier League,” tutur Kompany pada Tribal Football.

Selain itu, kemangan ini juga akan menjadi salah satu kado perpisahan Pellegrini yang akan hengkang akhir musim ini. The Citizen masih berpeluang meraih treble win­ner, diantaranya, Liga Primer Inggris, Liga Champions dan Capital One Cup ini. (*/Net)

============================================================
============================================================
============================================================