BALI, Today – Arema Cronus sukses mempertahankan gelar juara di ajang Bali Island Cup. Hal tersebut diraih oleh Hendro Siswanto dan kolega setelah mengalahkan Persib Bandung dengan skor 1-0 pada pertandingan terakhir, Selasa (23/2) di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. Satu satunya gol pada laga ini dicetak oleh Srdan Lopicic.
Arema Cronus tampil sebagai yang terbaik dengan koleksi poin sempurna, 9 poin, dari tiga kemenangan. SemenÂtara Persib dengan koleksi empat poin harus puas berada di posisi kedua. Hasil ini sekaligus mengulang kesuksesan merÂeka pada tahun 2015 yang lalu pada ajang yang sama.
Kemenangan Arema ditentukan sepakan jarak pendek Srdjan Lopicic pada menit 12′. Dengan hasil ini, Arema meraup poin sempurna alias 9 angka karena selalu memenangkan tiga perÂtandingan yang dilakoni. Catatan ini lebih baik dibanding turnamen edisi seÂbelumnya.
Srdjan Lopicic memiliki peran yang sangat menonjol di laga tersebut. Selain menciptakan gol, dia juga membuka peluang, membantu penyerangan, bahÂkan turun membantu pertahanan dan melakukan beberapa tackling penting untuk menghadang pemain Persib.
Persib Bandung sejatinya mengawali laga dengan meyakinkan dan percaya diri dalam penguasaan bola. MembanÂgun serangan dari bawah, melakukan kombinasi lewat sayap dan tengah, perÂmainan anak asuh Dejan Antonic terlihat rapi walau belum mampu mengancam gawang Arema.
Namun permainan ofensif Persib tiÂdak dibarengi dengan pertahanan yang antisipatif. Menit 12′, Persib harus menelÂan gol pertama lewat Srdjan Lopicic yang memanfaatkan bola rebound tandukan Cristian Gonzales. Peluang pertama AreÂma yang langsung berbuah gol.
Tak seperti dua laga sebelumnya, Singo Edan tidak mengobral serangan di laga ini. Pemain Arema lebih berdiri di belakang bola, membiarkan pemain Persib bermain-main, sambil menunggu momentum yang baik untuk melakukan serangan balik. Tak lupa memberikan pressing keras pada pemain Persib.
Peluang terbaik kedua Arema baru terjadi pada menit 22′ ketika sepakan lurus Raphael Maitimo membuat kiper Persib Made Wirawan terbang untuk membuat penyelamatan. Sampai di sini, pemain Arema mulai meningkatkan inÂtensitas tekanan.
Persib sendiri mengalami problem besar di sektor penyerangan. Dua peÂmain sayap yakni David Laly dan Atep yang seharusnya menjadi poros seranÂgan, macet total dan tak memberikan kontribusi berarti. Serangan lewat tenÂgah pun semakin jarang terlihat.
Maung Bandung mencoba lebih sabar setelah water break pertama. Tapi kesÂempatan yang diperoleh hanyalah dari bola mati dan tidak benar-benar menjadi sebuah peluang potensial. Secara keseluÂruhan, Arema memang lebih pantas ungÂgul di babak pertama walau sama-sama minim peluang.
Menurut pelatih Singo Edan, Milomir Seslija, dia sengaja menekan lawan sejak dini karena paÂham Persib akan berbahaya jika banyak diberi ruang. Hasilnya aliran serangan yang dibangun Kim Jeffrey dan kawan-kawan selalu kandas hingga begitu minimnya peluÂang yang datang ke gawang Kadek Wardaha.
“Persib adalah tim juara, mereka tim yang cerdas. Tapi di babak pertama, selama 45 menit mereka tidak punya peluang. Di babak kedua pun hanya ada beberapa peluang dari mereka,†ujar Milo dalam jumpa pers di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Selasa (23/2).
Dia pun memuji performa anak asuhnya yang mampu membuat Maung Bandung bertekuk lutut. Meski secara kesiapan terutama di fisik mereka belum sempurna, namun kemampuan bermain efektif sukses meredam Atep cs. Arema pun tampil sempurna dengan merebut 9 poin dari 3 laga dan menempatkan diri sebagai tim paling tajam dengan mencetak 9 gol dan kebobolan paling seÂdikit dengan 3 gol.
“Itu artinya selamat untuk anak-anak saya yang bermain sangat bagus. Mereka memang belum siap untuk kompetisi tapi mereka cukup pintar,†ujarnya.
Pria asal Bosnia itu pun tidak lupa mengucapkan terima kasih untuk para Aremania. Karena berkat dukungan merÂeka di 3 laga, Singo Edan mampu bermain spartan dalam 90 menit. Milo pun bangga dan menjadi sebuah kehormatan namanÂya kini dielu-elukan oleh para suporter dari Malang. “Saya juga bangga kepada Aremania, senang bisa menjadi pelatih disini. Kami pelatih, sekretaris tim, dan pemain bangga kepada kalian,†tukasnya.
Dirugikan Wasit
Usai pertandingan, kapten tim Persib, Atep, lebih menyoroti kinerja wasit Agus Joko. “Wasit banyak melakukan keputuÂsan-keputusan yang sedikit merugikan. Tapi apapun itu pertandingan sudah selesai dan hasilnya seperti ini,” kata Atep.
Namun, mantan penggawa Persija JakarÂta ini mengakui timnya juga kesulitan menemÂbus pertahanan Arema yang tampil solid di laga tersebut. Terlebih duet di posisi bek tengah Arema, Kiko Insa dan H a m k a Hamz ah yang terliÂhat semaÂkin padu.
“Mereka tidak mau naik ke depan, tidak terpancing dengan permainan kami yang agresif,” jelasnya.
Lebih lanjut, pemain bernomor punggung 7 itu meÂnuturkan hasil ini bakal menjadi evaluasi tim Maung Bandung. Mengingat, setelah ini mereka akan ikut dalam turnamen Piala Bhayangkara, yang dimulai Maret nanti. “Meski hasilnya mengeceÂwakan, setidaknya kami sudah berusaÂha,†pungkasnya.
(Imam/net)