BOGOR, Today – Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) sempat mengakui pesta rakyat Cap Go Meh (CGM) di Kota Bogor adalah perayaan CGM terbesar se-Jabar. Aher yang sudah pernah beberapa kali menyaksikan CGM ini selalu memberikan wajah kekagumannya saat menyaksikan langÂsung. Menurut Gubernur, perayaan Cap Go Meh tidak hanya digelar di Kota Bogor tetapi sejumlah kota dan kabupaten di Jawa Barat seperti BandÂung, Sukabumi dan Bekas i , namun ia menilai perayaan CGM di Kota Bogor ini adalah yang paling spektakuler.
“Kehadiran Presiden menjaÂdikan Pesta Rakyat Cap Go Meh menjadi istimewa, dan Cap Go Meh terbesar ada di Kota BoÂgor,†kata politisi Partai PKS itu.
Gubernur mengatakan, Pesta Rakyat Cap Go Meh merupakan agenda tahunan. Dan kehadiran dirinya di Vihara Dhanagun merupakan kali keduanya pada tahun lalu. “Ini menjadi kehorÂmatan bagi warga Kota Bogor khususnya dan Jawa Barat umumnya, apalagi dengan kehadiÂran Presiden Joko Widodo disini,†kata Aher.
Aher mengatakan Pesta Rakyat Cap Go Meh adalah peristiwa budaya, bukan agama ataupun etnis lainnya. “Di sini terlihat maÂsyarakat saling bertoleransi, di Jawa Barat a d a Wayang Golek Angklung, Merak dan Jaipongan. Termasuk Cap Go Meh adalah milik kita bersama,†kaÂtanya.
Menurut Gubernur Pesta Budaya Cap Go Meh memiliki keberagaman, masyarakat Tionghoa sudah menjadi bagian dari masyarakat Indonesia. “Ini pesta budaya, ada keberagamaan, maÂsyarakat Tionghoa sudah menjadi bagian kita, milik bersama kita semua,†kata Aher. Aher menambahkan dengan kehadiran Presiden Joko Widodo dalam perayaan Pesta Rakyat Cap Go Me menjadi semangat baik bagi panitia maupun warga Kota Bogor untuk membuat acara budaya yang lebih semarak lagi.
Ketua Panitia CGM 2016, Arifin Himawan berharap CGM tak hanya sebagai agenda taÂhunan Kota Bogor saja, namun dapat diamini sebagai salah satu maskot wisata kebudayaan nasional. “Panitia Cap Go Meh berharap keÂgiatan ini menjadi maskot wisata nasional, tidak hanya kemeriahannya saja yang menonjol tetapi, ikon budaya, suku dan agama. Maka kami menÂgusung tema ajang pemersatu bangsa,†katanya.
(Latifa Fitria)