CIBINONG, TODAYÂ – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor hendak melepaskan salah satu fungsi bidangnya yakni Saran dan Prasarana.
Pasalnya, disdik sendiri selalu dipusingkan dengan masalah pembangunan sekolah seperti ruang kelas, bangunan sekolah dan lain sebagainya.
Kepala Disdik Kabupaten Bogor, Dace Supriyadi menÂjelaskan, rencana melepas BiÂdang Sarpras dari dinas pimpiÂnannya, dilakukan agar bisa fokusnya dalam mengembangÂkan pendidikan di Bumi Tegar Beriman tidak terpecah.
“Selama ini, kami juga mengurusi lelang proyek penÂgadaan barang dan jasa banguÂnan sekolah yang sangat meÂnyibukkan setiap akhir tahun anggaran. Selain kami harus mengentaskan beragam perÂsoalan pendidikan, kami juga harus memikirkan serapan anggaran,†kata Dace, Kamis (11/2/2016).
Tahun anggaran 2016, alokasi belanja langsung menÂcapai Rp 320 miliar yang beÂrasal dari Anggaran PendaÂpatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bogor. Anggaran sebesar itu untuk menyelesaiÂkan 1.179 paket kegiatan.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Disdik, Anwar AngÂgana menambahkan, lelang keseluruhan proyek itu mulai digelar Februari dan Maret mendatang.
Beberapa paket bernilai besar, menurutnya perlu teliti dalam menyiapkan dokumennya.
“Memang belum ada paÂket yang dilelang. Mungkin pertengah bulan ini dan Maret baru masuk lelang. Kini semua dokumen lelang masih dalam penyempurnaan,†ujar Anwar.
Diantara paket itu antara lain, proyek ruang kelas baru, rehab dan pembangunan kamar mandi serta pengadaan mebeleur dengan total kegiatan 892 untuk Sekolah Dasar (SD).
Untuk SMP, total kegiatan sebanyak 222 dan SMA/SMK sebanyak 65 kegiatan. SemenÂtara, untuk pembayaran di kegiatan tahun 2015 yang diÂluncurkan pada tahun 2016 sebanyak 121 kegiatan untuk SD.
“Yang diluncurkan pemÂbayarannya di tahun 2016 ini, fisiknya sudah selesai 100 persen tahun lalu. Hanya pemÂbayarannya saja di luncurkan ke tahun ini,†tambahnya.
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang paling mungkin untuk mengerjakan sarpras milik Disdik jika jadi dilepas, tak lain ialah Dinas Tata Bangunan dan PemukiÂman (DTBP).
Namun, Kepala DTBP Lita Ismu belum mendengar hal ini, meski Dace mengaku telah menyurati pimpinannnya, (buÂpati/sekda, red).
“Tidak bisa semudah itu dong. Harus ada mekanisme yang tidak mudah. Saya juga belum dengar kalau mau dilempar ke kita sarpras mereÂka,†singkatnya saat ditemui.
(Rishad Noviansyah)