BEANER-ATAS“PERAYAAN Hari Valentine juga berbenturan dengan pencanangan pendidikan karakter bagi pelajar yang memang sedang digalakkan Disdik Kota Bogor”

Oleh : Latifa Fitria
[email protected]

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor menerbitkan Surat Eda­ran yang ditujukan bagi seluruh kepala sekolah di Kota Bogor. Surat itu untuk mencegah para pela­jar di Bogor merayakan Hari Valentine atau hari kasih sayang pada 14 Februari mendatang. Surat edaran yang ditan­datangani oleh Kepala Disdik Kota Bogor, Edgar Suratman itu nantinya akan dilay­angkan ke tiap lembaga pendidikan, dari mulai tingkat SD, SMP, SMA dan SMK.

Kepala Seksi Kesiswaan Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendi­dikan, Teddy Kusnadi mengatakan, edaran tersebut merupakan tindak lanjut dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang melarang perayaan Valen­tine Day atau hari kasih sayang karena dinilai merupakan kebudayaan barat. “Perayaan Hari Valentine lebih banyak menimbulkan mudhorotnya, hal ini juga berbenturan dengan pencanangan pen­didikan karakter bagi pelajar yang me­mang sedang digalakkan Disdik Kota Bo­gor,” ucapnya.

Senada, Pimpinan Daerah Muham­madiyah Kota Bogor, Nanang Suhendar menyatakan, Valentine’s Day merupakan perayaan bu­daya barat berlandaskan ideologi menyimpang yang tidak sesuai den­gan aturan syariat Islam. Sebab dalam ajaran Islam, keg­iatan sayang-me­nyayangi meru­pakan kewajiban bagi setiap muslim seumur hidupnya, ditambah lagi mo­tif komersial terse­lubung yang ingin meraup keuntungan materi dari perayaan Hari Valentine.

“Dalam pandangan Islam, mengikuti kebiasaan, kebu­dayaan, perayaan yang bukan merupakan budaya yang terkandung dalam dalil Al Qur’an dan Sunnah adalah haram hukum­nya. Apalagi valentine banyak keburukan terkandung dalam budaya tersebut,” tegas Nanang Suhendar.

MTs Persis 112 Kota Bogor, Aryo Syu­hada mengatakan, bahwa Valentine’s Day merupakan ke­budayaan buruk yang diimpor oleh masyarakat barat. Valentine Day juga menjadi momen ti­dak mendidik bagi para muda-mudi yang malah menjurus kepada sex bebas. “Kami mendukung sepenuhnya surat edaran larangan peray­aan Valentine Day, agar para pelajar tidak terjerumus pada kemaksiatan,” tuturnya.

Semen­tara itu, Ketua Dewan Pendidikan Kota Bogor, Apendi Arsyad menyambut baik pelarangan Val­entine’s Day. Namun, ia menyarankan agar Disdik Kota Bogor tutur menerang­kan pada pelajar tentang bagaimana, dan apa bahaya Valentine’s day. “Wan­dik menyambut baik pelarangan ini, tapi para pelajar juga harus ada sosialisasi dampak buruk Hari Valentine,” harap­nya.

Terpisah, Bupati Bogor, Nurhayanti telah memerintahkan Kepala Dinas Pen­didikan, Dace Supriyadi untuk segera menertibkan surat edaran tersebut se­cepat mungkin. Pasalnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fat­wa haram untuk valentine.

“Dengan surat edaran, diharapkan bisa mencegah para pelajar SMP dan SMA terlibat dalam pergaulan bebas. Sebab velatine seperti sudah kebiasaan,” kata Dace Supriyadi.

Sejak Kamis (10/2/2016) kemarin, su­rat itu akan diedarkan ke sekolah-seko­lah di Bumi Tegar Beriman. “Ini juga menjadi acuan sekolah dalam mendidik siswanya dalam memaknai hasi kasih sayang yang sebenarnya,” lanjutnya.

============================================================
============================================================
============================================================