Untitled-8Pemerintah men­dorong penggu­naan biofuel un­tuk dicampurkan dengan avtur sebagai ba­han bakar pesawat. Direk­tur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Sawit Bayu Krtisnamurthi menjelaskan riset dari produk tersebut selesai.

Namun hingga sekarang belum dapat digunakan pesawat karena pertimban­gan keamanan. “Saya kira risetnya sudah jadi, kemu­dian sudah bisa dipakai dan terbukti bisa dipakai. Tapi saat ini belum ada yang memakai, karena memang kalau untuk pesawat udara lebih tinggi persyaratan safety-nya,” kata Bayu di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (19/2/2016)

BACA JUGA :  Menu Makan Malam dengan Tumis Buncis dan Wortel yang Renyah dan Sedap

“Jadi sedang terus dikaji un­tuk nanti bisa pada waktunya dipakai. Tapi menurut saya san­gat terbuka untuk menggunakan jet fuel berbasis sawit,” papar mantan Wakil Menteri Perdagan­gan tersebut.

Sejauh ini komunikasi terus dilakukan dengan pihak mas­kapai. Tentunya BPDP Sawit tidak bisa memaksakan peng­gunaan biofuel, sebab alasan keamanan dalam penerban­gan menjadi sangat penting.

tapi di udara nggak boleh ada kesalahan sedikitpun. Ini yang masih jadi pertimbangan mer“Bukan karena masalah lingkungan, eka, jadi wajar saja,” ujarnya. ­

BACA JUGA :  Wajib Cobain Ini! Resep Nasi Goreng Cumi ala Thai yang Gurih dan Sedap Bikin Nagih

Bayu menilai hal tersebut juga bukan karena harga yang dimung­kinkan lebih mahal. “Kalau per­syaratan keamanannya ditingkatkan tentunya bisa lebih mahal. Tapi kalau posisi sekarang, salah satu masalah pengembangan biodiesel karena harga minyak yang murah. itu nggak bisa dipungkiri, karena bedanya har­ga sangat jauh,” terang Bayu.

Bayu menyebutkan, untuk seka­rang sudah ada beberapa maskapai dari negara lain yang mencampur­kan biofuel ke dalam avtur. Diharap­kan Indonesia bisa mengikuti hal tersebut.

============================================================
============================================================
============================================================