MENURUT survei, ada 62 orang di dunia yang keÂkayaannya mengalahkan kekayaan separuh penÂduduk dunia. Ini berarti, harta 62 orang itu lebih banyak dibandingkan harÂta yang dimiliki 3,2 miliar penduduk bumi. Bahasa statistiknya, 0,0000008% penduduk menguasai lebÂih dari 50% harta dunia. Luar biasa, memang timpangnya.
Ketimpangan yang luar biasa di atas, oleh para pakar politik ekonomi disebut sebagai geÂjala “pernicious capitalism†yakni kapitalisme yang sangat berbahaya. Ini bisa menjadi bom waktu yang meluluhlantahkan tatanan sosial politik. Menjadi orang terkaya yang rumahnya berdampingan dengan orang-orang termiskin, merupakan kehinaan yang mengancam.
Tak ada satu pakar ekonomi dan politik pun yang bisa memberikan solusi atas ancaÂman pernicious capitalism. Kaum agamawan memberi jawaban singkat, kembalilah pada nilai agama. Agama datang untuk melurusÂkan yang bengkok dan memelihara tatanan norma kehidupan. Oleh karena itu, tema sentral agama adalah cinta dan kasih sayang di samping perkara keimanan. Dari tema ini, lahirlah kewajiban berbagi, keharusan mengÂhormati, dan menghargai orang lain, konsep sedekah dan semacamnya.