PULUHAN massa yang mengatasnamakan Koalisi Masyarakat Pengguna Air PDAM Kota Bogor (Kompak) menuntut karyawan PDAM bekerja professional.
Oleh : ABDUL KADIR BASALAMAH | YUSKA APITYA
[email protected]
Koordinator Aksi, Muhamad Sufi mengatakan, karyawan BUMD Kota Bogor ini seÂjatinya bekerja maksimal dan profesional.
“Kan mereka bekerja atas sumpah jabatan dan kontrak kerja yang sudah disepakati. Aksi demo itu telah melangÂgar Permendagri nomor 2 taÂhun 2007 Tentang Organisasi Kepegawaian PDAM pada pasal 50 huruf a,b dan c,†katanya.
Sementara itu, karyawan PDAM berdemo, pelayanan tetap berjalan seperti biasa. Empat meja administrasi pelayanan, empat meja keluhan, dan enam meja kasir tetap beroperasi seperti biasa.
Pelanggan PDAM, Bachtiar dari Baranangsiang, mengatakan, pelayanan PDAM tidak terÂganggu dan berjalan baik.
“Kirain acara dangdutan tadi, ternyata mereka berdeÂmo. Tadi saya cuma sampaikan keluhan pencatan meteran, tetap dilayani dan nggak ada masalah. Air PDAM juga tetap lancar,†ucapnya.
Untung Kurniadi sendiri membantah telah melakuÂkan penyimpangan. Hasil investigasi Inspektorat yang menyatakan dirinya menyimÂpang pun dibantah. SebelumÂnya, Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, mengaku telah mengantongi bukti penyimÂpangan Untung.
“Tidak ada penyimpangan, semua sudah sesuai peraturan perundang-undangan,†kata Untung saat dihubungi, Selasa (23/2/2016).
Saat ditanya tuntutan karyÂawan yang menyoal penguÂrangan tunjangan dan sikap diskriminatif, menurut Untung, tuntutan sepanjang masalah keÂsejahteraan dapat didiskusikan.
“Saya akan pertahankan posisi sebagai Dirut PDAM. Karena dalam rekomendasi InÂspektorat tidak ada pelanggaÂran dan perbuatan merugikan perusahaan.
Sementara sejumlah karyÂawan PDAM keukeuh menunÂtut Dirut PDAM Tirta Pakuan mundur dari jabatannya. MerÂeka menuntut ketegasan Wali Kota Bogor Bima Arya, yang memiliki hak preogratif.
“Wali Kota yang katanya tiÂdak takut. Kami tuntut hak preÂogratifnya dibuktikan,†kata koordinator aksi Abdul Rozak.
Jika tidak, lanjutnya seÂluruh karyawan akan terus berdemo sampai Untung KurÂniadi lengser dari jabatannya.
Menurut mereka, munÂdurnya Untung Kurniadi adalah harga mati yang tidak bisa ditawar-tawar lagi.