Ketika mendengar namanya, Yota memang maÂsih asing di telinga masyarakat Indonesia, kecuÂali memang Anda seorang gadget enthusiast. Perangkat ini hanya dijual di beberapa pasar di sejumlah negara-negara terdekat. Karenanya, Yotaphone kurang begitu terdengar di beberapa pasar smarpthone dunia, termasuk di Indonesia. Yota pun kini melebarkan sayapnya ke Tanah Air.
Oleh : Hilman Septian
[email protected]
Berbeda dengan seri atau genÂerasi pertama, Yotaphone 2 kali ini tampil dengan desain luwes. Bila di Yotaphone perÂtama Anda akan disajikan smartphone 4,3 inch dengan sudut-sudut tajam dan kaku, maka kali ini Yota ingin mencoba untuk menghilangkan kesan kaku denÂgan membentuk sudut-sudut yang oval.
Dengan sudut membulat ditambah dimensi bodi 144,9 x 69,4 x 9 mm, YotaÂphone 2 memang jadi sedikit gemuk di bagian belakang, namun itu tidak menÂgurangi rasa solid dan nyamannya ketika digenggam. Sementara untuk desain, haÂrus diakui bahwa ponsel ini tampil denÂgan desain simple.
Ponsel ini hadir dengan dua layar, yakni 5 inch di bagian depan dan 4,7 inch di bagian belakang. Tidak banyak yang bisa dieksplorasi di bagian depan selain layar 5 inch tadi karena tombol home, navigasi, dan multitasking diletakkan di dalam layar.
Berbeda dengan layar utama atau depan, selain memiliki ukuran yang seÂdikit lebih kecil, yakni 4,7 inch (540×960 pixel), layar belakang memiliki tampilan warna grayscale atau hitam-putih. Yota kemudian menyebut teknologi layarnya ini dengan sebutan e-Ink display.
Untuk bisa menjalankan ponsel tanpa kendala tentu dibutuhkan jeroan yang mumpuni. Untuk itulah Yota menyematÂkan prosesor quad core Snapdragon 801 2,27 GHz dengan besaran RAM 2 GB, karÂtu grafis Adreno 330, penyimpanan 32 GB, serta tak ketinggalan sistem operasi Android 5.0 Lollipop.
Lalu bagaimana dengan daya tahan baterai? Oleh Yota, perangkat ini dibekali dengan baterai 2.500 mAh. SepengalaÂman detikINET, dari kondisi baterai yang penuh, perangkat ini bisa bertahan seÂlama 12 jam pemakaian.
Tidak banyak konfigurasi yang ditÂampilkan pada kamera perangkat ini. Hanya ada pilihan berupa timer, grid, HDR, dan lampu flash. Karenanya bagi penggemar fotografi yang menginginkan hasil jepretan mumpuni, membeli YotaÂphone 2 bukan pilihan yang tepat.
Masih terlihat sedikit bintik pada kondisi cahaya rendah. Sementara ketika cahaya terang, hasil fotonya terlihat over exposure. Hanya saja, warna natural serta detail dari obyek yang difoto dapat ditampilkan denÂgan baik. Jadi, tidak terlalu buruk unÂtuk dipajang ke berbagai media sosial. Sama halnya dengan kamera belakang, kemampuan kamera depan 2,1 MP milik Yotaphone 2 juga tidak bisa dikatakan mampu menjepret hasil gambar yang wah. Kalau untuk sekedar selfie biasa, mungkin hasil gambarnya terbilang oke. Berikut kami tampilkan hasil jepretan kaÂmera Yotaphone 2.
Yotaphone 2 memang bukan menjadi ponsel mewah ketika berbicara soal jeÂroan. Namun lain halnya bila Anda berÂbicara soal keunikan. Dengan dual layar tadi, setidaknya Anda bisa pamer kepada orang-orang di sekitar dan membuat terÂkagum-kagum.
Namun, sayangnya untuk bisa memÂboyong perangkat ini ke dalam genggaÂman Anda dibutuhkan harga lumayan. Untuk pre-order, Yota mematok handset ini di angka Rp 8,9 juta. Menurut juru bicara Yota di Indonesia, harga tersebut bisa saja naik setelah peluncuran di buÂlan Februari 2016.
Untuk ukuran ponsel dengan chipset Snapdragon 801 dan RAM 2 GB, harga YoÂtaphone 2 memang tergolong premium. Tapi ya itu tadi, sejatinya smartphone ini tak cuma menjual spesifikasi, melainÂkan keunikan dua layarnya sebagai daya tarik utama yang bisa membuat orang di samping Anda meliriknya. (/net)