Untitled-4“Jalani pola hidup sehat. Pastikan asupan makanan dan air putih yang cukup, serta istirahat agar kekebalan dan daya tahun tubuh tetap terjaga”

Oleh : Ninda
[email protected]

Peralihan musim kemarau menu­ju musim penghujan dengan kondisi cuaca ekstrim sangat rentan terhadap serangan pe­nyakit. Perubahan cuaca panas tiba-tiba menjadi dingin mengakibatkan kondisi kesehatan menurun sehingga mu­dah terjangkit penyakit.

Temperatur yang berubah-ubah adalah salah satu kondisi dimana memicu virus dan bakteri untuk masuk dan berkembang biak di dalam tubuh. Penyakit-penyakit pada musim pancaroba tersebut akan terus berulang seir­ing dengan perubahan musim. Jadi tidak her­an jika lebih banyak orang terserang penyakit di musim pancaroba dibandingkan musim yang temperaturnya relatif stabil. Namun jan­gan khawatir, selama kita bisa mencegah dan dapat mengantisipasinya.

Humas IDI Kota Bogor, dr. Adelia Rahmi menyebutkan berbagai penyakit akibat vi­rus maupun bakteri biasa menyerang saat musim pancaroba. Beberapa penyakit yang sering timbul adalah demam berdarah den­gue (DBD), flu, diare, tifus, dan penyakit lain akibat virus, seperti cacar air dan campak. Sejumlah penyakit ini patut diwaspadai baik oleh orang dewasa maupun anak-anak.

BACA JUGA :  Kurangi Peradangan Pada Tubuh, Ini Dia Buah Terbaik yang Bisa Dikonsumsi

Penyakit karena virus, kata dia, akan lebih mudah untuk berkembang biak saat perali­han musim. Dengan kondisi lingkungan yang lembab dan paparan sinar matahari yang mu­lai berkurang pertumbuhan virus akan ber­langsung lebih cepat.

Ia menghimbau masyarakat untuk lebih waspada menghadapi musim pancaroba ini. Kondisi cuaca yang buruk harus diantisipasi dengan menjaga kondisi tubuh dengan baik agar terhindar dari berbagai penyakit yang berkembang di musim pancaroba.

“Jalani pola hidup sehat. Pastikan asupan makanan dan air putih yang cukup, serta isti­rahat agar kekebalan dan daya tahun tubuh tetap terjaga,” jelasnya.

BACA JUGA :  Wajib Tahu! Ini Dia Minuman Pereda Asam Lambung yang Bisa Dicoba di Rumah

Dokter yang akrab disapa Adel ini me­nyampaikan untuk kasus demam berdarah akan terus mengalami peningkatan hingga musim penghujan mendatang. Pasalnya, den­gan intensitas curan hujan yang tinggi akan menimbulkan lebih banyak genangan air se­bagai tempat berkembang biak nyamuk aedes aegypti. “Waspadai penyebaran DBD karena akan semakin merebak di musim penghujan,” tuturnya.

Agar terhindar dari ancaman DBD, ia men­gajak masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Untuk menekan penye­baran penyakit ini dapat dilakukan dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk aedes aegypti sebagai vektor penyakit DBD. Pemberantasan sarang nyamuk dengan aksi 3M, yaitu menguras, menutup, dan mengu­bur barang-barang yang bisa menampung air.

============================================================
============================================================
============================================================