“Jalani pola hidup sehat. Pastikan asupan makanan dan air putih yang cukup, serta istirahat agar kekebalan dan daya tahun tubuh tetap terjagaâ€
Oleh : Ninda
[email protected]
Peralihan musim kemarau menuÂju musim penghujan dengan kondisi cuaca ekstrim sangat rentan terhadap serangan peÂnyakit. Perubahan cuaca panas tiba-tiba menjadi dingin mengakibatkan kondisi kesehatan menurun sehingga muÂdah terjangkit penyakit.
Temperatur yang berubah-ubah adalah salah satu kondisi dimana memicu virus dan bakteri untuk masuk dan berkembang biak di dalam tubuh. Penyakit-penyakit pada musim pancaroba tersebut akan terus berulang seirÂing dengan perubahan musim. Jadi tidak herÂan jika lebih banyak orang terserang penyakit di musim pancaroba dibandingkan musim yang temperaturnya relatif stabil. Namun janÂgan khawatir, selama kita bisa mencegah dan dapat mengantisipasinya.
Humas IDI Kota Bogor, dr. Adelia Rahmi menyebutkan berbagai penyakit akibat viÂrus maupun bakteri biasa menyerang saat musim pancaroba. Beberapa penyakit yang sering timbul adalah demam berdarah denÂgue (DBD), flu, diare, tifus, dan penyakit lain akibat virus, seperti cacar air dan campak. Sejumlah penyakit ini patut diwaspadai baik oleh orang dewasa maupun anak-anak.
Penyakit karena virus, kata dia, akan lebih mudah untuk berkembang biak saat peraliÂhan musim. Dengan kondisi lingkungan yang lembab dan paparan sinar matahari yang muÂlai berkurang pertumbuhan virus akan berÂlangsung lebih cepat.
Ia menghimbau masyarakat untuk lebih waspada menghadapi musim pancaroba ini. Kondisi cuaca yang buruk harus diantisipasi dengan menjaga kondisi tubuh dengan baik agar terhindar dari berbagai penyakit yang berkembang di musim pancaroba.
“Jalani pola hidup sehat. Pastikan asupan makanan dan air putih yang cukup, serta istiÂrahat agar kekebalan dan daya tahun tubuh tetap terjaga,†jelasnya.
Dokter yang akrab disapa Adel ini meÂnyampaikan untuk kasus demam berdarah akan terus mengalami peningkatan hingga musim penghujan mendatang. Pasalnya, denÂgan intensitas curan hujan yang tinggi akan menimbulkan lebih banyak genangan air seÂbagai tempat berkembang biak nyamuk aedes aegypti. “Waspadai penyebaran DBD karena akan semakin merebak di musim penghujan,†tuturnya.
Agar terhindar dari ancaman DBD, ia menÂgajak masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Untuk menekan penyeÂbaran penyakit ini dapat dilakukan dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk aedes aegypti sebagai vektor penyakit DBD. Pemberantasan sarang nyamuk dengan aksi 3M, yaitu menguras, menutup, dan menguÂbur barang-barang yang bisa menampung air.