JERMAN harus mengakui ketangguhan Inggris dalam laga persahabatan di Olympiastadion Berlin, Minggu (27/3/2016) dinihari WIB. Sempat tertinggal dua gol dari Die Nationalmannschaft, kbu Three Lions mampu membalikkan kedudukan dan menutup laga dengan kemenangan 2-3.
RISHAD NOVIANSYAH
[email protected]
Bertandang ke Berlin, The Union Jack tak diperkuat seÂjumlah pilar seperti Joe Hart dan Raheem Sterling akibat cedera. Pos penjaga gawang pun dipercayakan pada kiper Sunderland, Jack Butland. SeÂmentara di lini serang manaÂjer Roy Hodgson memasang Harry Kane ditopang Dele Alli, Danny Welbeck dan Adam Lallana.
Sementara kubu tuan rumah, pelatih Joachim Loew menurunkan hampir semua pemain terbaiknya. Pos strikÂer diisi Mario Gomez yang dibantu trio Marco Reus, MeÂsut Oezil dan Thomas Mueller pada gelandang serang.
Jerman tampil lebih domiÂnan dengan penguasaan bola mencapai 63%. Namun, Inggris menciptakan lebih banyak peluang. Dari 19 perÂcobaan mencetak gol yang dibuat Inggris, enam di antaÂranya tepat sasaran. SementaÂra Jerman cuma membuat 10 percobaan mencetak gol dan dua mengarah ke gawang.
Gol pertama Jerman diceÂtak Toni Kroos pada menit ke- 43, yang sepakan keras kaki kirinya dari luar kotak penalti tak mampu dibendung ButÂland. Der Panzer pun menuÂtup paruh pertama dengan keunggulan 1-0.
Enam menit usai peluit babak kedua dibunyikan, GoÂmez sukses menggandakan keunggulan tuan rumah. Sami Khedira mengirimkan umpan manis yang mampu dituntasÂkan Gomes dengan sundulanÂnya. Kiper pengganti, Fraser Forster pun tak berkutik unÂtuk menjaga gawangnya.
Namun, keunggal 2-0 itu tak berlangsung lama. PasalÂnya, pada menit ke-61, Three Lions mampu membalas leÂwat Harry Kane. Tembakan striker Tottenham Hotspur itu memaksa Manuel Neuer meÂmungut bola dari sarangnya.
Skor akhirnya sama kuat pada menit ke-73. Top skorer sementara Liga Primer IngÂgris, Jamie Vardy mencetak gol cantik dengan tumitnya. Striker Leicester City itu dibayang-bayangi Antonio Ruediger kemudian membeÂlokkan umpan silang NathanÂiel Clyne dengan tumitnya dan merobek gawang Jerman.
Gol kemenangan The Three Lions akhirnya datang pada masa injury time. Sepak pojok Jordan Henderson mampu diteruskan Eric Dier untuk menyudahi permainan heroik Inggris di Berlin. Skor 2-3 untuk kemenangan Inggris pun tak berubah hingga peluit panjang dibunyikan.
PANTAS MENANG
Joachim Loew mengakui timnya tidak tampil maksimal dalam laga ini. Ia pun menilai tim tamu pantas keluar sebÂagai pemenang.
“Anda bisa mengatakan Inggris pantas memenangi pertandingan. Tentunya menÂjengkelkan jika Anda memÂbuang keunggulan dua gol, tapi itulah yang terjadi hari ini,†ucap Loew di situs resmi Asosiasi Sepakbola Jerman (DFB).
“Kami punya banyak maÂsalah dalam menyerang dari lini tengah. Ada terlalu banÂyak ruang karena organisasi kami buruk,†lanjutnya.
Sementara Roy Hodgson tak mampu menyembunyikan rasa puas dan bangga setelah menang dalam duel klasik ini. Bahkan, ia mengatakan bahÂwa kemenangan atas Jerman ini merupakan malam terbaik dalam kariernya sebagai pelaÂtih Timnas Inggris.
“Anda pasti selalu berÂharap adanya malam terbaik. Dan awalnya saya berharap pertandingan ini akan menÂjadi salah satu yang terindah. Malam terbaik sejauh ini sebÂagai pelatih Inggris? Ya,†ujar Hodgson usai pertandingan kepada Daily Mail.
Apa yang dikatakan HodgÂson memang menunjukkan suatu kebenaran: ia kesulitan membuat Inggris berprestasi di turnamen besar. Dua haÂsil turnamen major terakhir dapat menjadi contoh. Kalah dari Italia pada Euro 2012 dan menjadi juru kunci serta hanÂya mengoleksi satu poin pada Piala Dunia 2014.
Berbeda dengan pemain yang didaftarkannya pada dua turnamen besar tersebut dalam partai melawan JerÂman. Skuat Inggris didomiÂnasi oleh pemain muda. Dari 22 nama yang dipanggil, bahÂkan hanya ada empat nama yang memiliki usia di atas 30 tahun.
“Saya meyakini bahwa jika kami dapat menjaga para pemain ini untuk bersama, saya yakin Inggris akan benar-benar memiliki masa depan yang cemerlang. Meski ini inÂdah, tapi saya juga merasakan ketakutan. Yakni, ketakutan akan terlupakannya kritik yang telah diberikan dan mental kita yang menanjak,†ucap Hodgson.
“Saya tidak ingin para pemain terlalu percaya diri. Mari buat pemain agar tidak sombong, buat mereka renÂdah hati, dan yang paling penting adalah mari belajar dari kesalahan-kesalahan yang telah kita buat sebelumÂnya,†ungkapnya.
PEMBUKTIAN VARDY
Jamie Vardy telah mendapatkan semua yang dibuÂtuhkan untuk memperoleh perhatian luar biasa dari publik sepakbola. Setelah menjadi bintang yang terang benderang dalam perforÂmanya bersama Leicester City di Premier League, Vardy pun semakin “sah†seÂbagai pesepakbola andalan negaranya, Inggris.
Pada pertandingannya yang kelima dalam balutan seraÂgam The Three Lions, Vardy mencetak satu gol ke gawang Jerman. Bagi Vardy, itulah gol pertamanya di level internasiÂonal. Ia juga menjadi pemain Leicester City pertama yang menyumbangkan gol untuk timnas Inggris sejak Gary Lineker melakukannya pada Juni 1985.
“Jika Anda jadi pemain cadangan, Anda pasti ingin turun ke lapangan dan memÂberi dampak secepat mungÂkin. Aku berhasil melakukan itu, dan kami pun kemudian menang,†ucapnya dikutip Reuters.
Vardy telah menjadi peÂmain kebanggaan Inggris saat ini berkat ketajamannya berÂsama Leicester. Di liga ia suÂdah mencetak 19 gol. Ia pun hampir dipastikan dibawa Roy Hodgson ke putaran fiÂnal Piala Eropa musim panas mendatang di Prancis. (*/Net)