Bambang Sudarsono
UMPATAN itu begitu memekakkan telinga. “Kerja apa yang tidak bikin frustasi sekaÂrang ini..!!!â€, Umpat sopir angkot menyalahkan dan menista keadaan. Sepinya peÂnumpang menjadi alasan mengucapkan kalimat tadi. Imbasnya, suasana dalam angkot yang hanya ditumpangi beberapa orang itu, memancarÂkan aura tidak nyaman.
Tak berapa lama kemudian, salah satu penumpang, seorang ibu, turun. Sembari menyerahkan ongkos, ia pun berkata lemÂbut, “Mas, setiap hari syukuri dan pasrahÂkanâ€. Sambil menyetir melanjutkan perjalaÂnan, sopir itu merenungi kata-kata bijak tadi dan memahat doa dalam hati. Tak disangka, di setiap jengkal perjalanan bertambah dan bertambah lagi penumpangnya.
Sampai di terminal pemberhentian, sang sopir merenung kembali dalam-dalam, â€Ah, benar, batas dari segala upaya adalah rasa syukur dan kepasrahanâ€. Nampaknya, rasa syÂukur dan kepasrahan adalah perintah wajib di setiap ujung ikhtiar. Sopir itu menyimpulkan.