-1x-1Gubernur Bank Indo­nesia (BI) Agus Mar­towardojo saat ini tengah waspada karena surat utang Indonesia ban­yak dipegang oleh investor asing. Bila ada kondisi yang menye­babkan investor asing melepas surat utang ini, maka rupiah akan tertekan, bahkan ter­puruk.

Oleh : Winda Herviana
[email protected]

Ada lagi dengan terkait kita punya surat utang yang porsi dimiliki asing sudah cukup besar, dan kalau seandainya perusahaan asing itu tidak nyaman dengan perkembangan di dunia, mis­alnya ekonomi di negara maju sedang baik dan kemudian mereka ingin kel­uar dari Indonesia, nah itu akan mem­buat tekanan kepada rupiah kita,” tu­tur Agus Marto, Rabu (02/03/2016).

BACA JUGA :  Jangan Asal! Tips Memanaskan Makanan yang Benar dan Baik, Simak Ini

Agus tidak mengatakan persis bera­pa dana asing di surat utang yang diter­bitkan oleh pemerintah atau korporasi di Indonesia. Namun, dalam data Ke­menterian Keuangan per 29 Februari 2016, jumlah surat utang negara (SUN) konven­sional mau­pun syariah yang diterbit­kan pemerintah mencapai Rp 1.507,81 triliun. Dari jumlah tersebut, investor as­ing memegang Rp 587,78 triliun atau 38,98%.

BACA JUGA :  Minum Air Garam Bisa Atasi Kelebihan Air dalam Tubuh, Benarkah? Simak Ini

Agus juga menjelaskan soal hal-hal yang bisa membuat rupiah ter­tekan. Selain surat utang yang banyak dipegang investor asing, yaitu sikap eksportir yang tidak mau menukar dol­ar hasil ekspornya menjadi rupiah.“Hal itu yang kita bicarakan kepada Bapak Menteri Perindustrian.

Supaya eksportir itu melepas dol­arnya, dan kalau kita mengundang in­dustri untuk berkembang, kita harap­kan industri yang mengarah kepada ekspor,” ujar Agus.

(net/detik.com)

============================================================
============================================================
============================================================