MADRID, TODAYÂ – Wakil SpanÂyol, Atletico madrid berhak atas satu tempat di babak peremÂpat final Liga Champions usai menang adu penalti 8-7 atas PSV Eindhoven di Vicente Calderon, Rabu (16/3/2016) dinihari WIB.
Agregat 0-0 memaksa pemenang harus ditentukan lewat babak tos-tosan. Berstatus tuan rumah, Atletico tampil lebih dominan. Rojiblancos memiliki 59% penguasaan bola dengan menciptakan 26%, yang tujuh di antaranÂya mengarah ke gawang.
Sementara itu, PSV memiliki 41% penguasaan bola dengan menciptakan 10 percobaan yang dua di antaranya mengarah ke gawang. Termasuk peluang yang membentur tiang gawang di babak kedua.
Pada adu penalti, PSV mengambil giliÂran lebih dulu. Luciano Narsingh menÂjadi satu-satunya penendang yang gagal sehingga Atletico berhak atas keunggulan 8-7 untuk lolos.
Bek Atletico Madrid, Juanfran, lega setelah timnya memenangi adu penalti untuk menyingkirkan PSV Eindhoven. Di babak berikutnya, Juanfran tidak mengÂharapkan pertemuan sesama Spanyol. Setelah menjadi finalis pada 2013-14, Atletico terhenti di perempatfinal usai dibekap Madrid dengan aggregat 0-1. SeÂlanjutnya, Atletico berharap tidak akan bertemu dengan tim dari satu negara.
“Knockout musim lalu sudah memÂbuat jantungan, terlebih lagi tahun ini
 percaya. Tadi adalah perta“Pelatih kami membuat kami rungan yang sulit. Mereka juga ingin lolos. Tidak ada yang memberi Anda apapun. Kami benar-benar berdarah dingin dalam adu penalti. SelanjutÂnya? Aku tidak ingin bertemu dengan tim Spanyol karena siapapun lawannya akan sanÂgat tangguh,†ucap dia di AS. Â
Sementara striker Fernando Torres memuji kegigihan PSV Eindhoven sampai akhirnya duel kedua kesebelasan di babak 16 besar Liga Champions mesti diÂtentukan lewat adu penalti. “PSV harus mendapat pujian tersendÂiri. Mereka mempertahankan permainannya dengan amat baÂgus,†ucap Torres kepada AS dan dilansir Football Espana.
“Kami amat kesulitan membuat peluang. Kiper merÂeka adalah pemain kunci dari pertemuan ini. Mereka menyÂerah untuk menyerang setelah akhir babak pertama. Kami tidak mendapatkan peluang yang kami mau,†lanjutnya.
“Sekarang saya lebih tenang. Kami gembiran dan antusias, tapi amat lelah. Kami sudah melewati babak ini, masih ada laga-laga berikutnya, dan segalanya tetaÂplah sama,†tutur pemain yang juga ambil bagian dalam babak tos-tosan dengan PSV tersebut.
Kekalahan lewat adu penalti yang diderita PSV Eindhoven terasa begitu menyakitkan. MesÂki tersingkir, pelatih PSV Phillip Cocu senang dengan penampiÂlan timnya di babak 16 besar.
“Tim begitu kecewa. Tadi nyaris sekali. Sangat pahit tersÂingkir seperti ini setelah penÂalti kedelapan. Saya pikir kami tampil bagus di semua aspek, hanya saja tidak cukup. Kami memiliki satu momen dengan Locadia ketika kami menghanÂtam tiang gawang. Anda tahu Anda hanya mendapat sedikit peluang seperti itu. Mereka (Atletico) tidak menciptakan banyak peluang bagus, terlepas dari (Antoine) Griezmann di awal,†ungkap Cocu kepada SBS6, yang dilansir Soccer Way
“Kami tampil bagus dan sangat disiplin. Kami sudah memberikan segalanya dan saya hanya bisa bangga denÂgan penampilan kami. SungÂguh disayangkan Zoet tidak bisa menahan bola (dari Saul Niguez) di adu penalti. Itu bisa saja jadi pembeda,†lanjutnya.
“Saya pikir kami memberiÂkan penampilan sebaik mungÂkin, tapi eliminasi ini meningÂgalkan sebuah rasa pahit karena kami tadi nyaris. Tapi jelas, saya merasa senang dengan penampiÂlan kami dalam dua pertandinÂgan,†imbuh Cocu.
Atletico bergabung dengan Manchester City, Paris Saint- Germain (PSG), Wolfsburg, Benfica, dan Real Madrid yang sudah lebih dulu memastikan tiket 8 besar. Pengundian baÂbak perempatfinal akan digeÂlar 18 Maret.
(Rishad/Net)