3542344699_d156c17cf9_oPT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) belum berencana menurunkan suku bunga depositonya paska penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia. Efek penurunan Giro Wajib Minimum sebesar satu persen oleh Bank Indonesia, BCA mendapatkan tambahan likuiditas sebesar Rp 4 triliun.

Oleh : Winda | Latifa
[email protected]

Presiden Direktur BCA Jahja Se­tiaadmadja mengatakan penu­runan suku bunga acuan Bank Indonesia sebesar 25 bps sesuai dengan yang diprediksi pihaknya.

BACA JUGA :  Durhaka! Anak di Makassar Tega Aniaya Ibu Kandung, Ancam Akan Bakar Rumah

“Sementara lihat dulu lah kan baru dua hari turun. Memang sudah, ini in line dengan perkiraan kita, kan bunga deposito (BCA) kemarin sudah turun 0,25 persen,” ujar Jahja, Jumat (18/3/2016).

Sepanjang 2015 lalu, bank swasta terbesar di Indonesia ini telah delapan kali melakukan penurunan suku bunga deposito, masing-masing sebesar 25 ba­sis poin atau sebanyak dua persen.

Dengan demikian, saat ini suku bunga deposito yang diterapkan oleh BCA lebih rendah daripada suku bunga maksimal yang ditetapkan Bank Indo­nesia.

BACA JUGA :  Minuman Segar dengan Es Krim Soda yang Praktis Mudah Dibuat

Per 16 Maret 2016, bank swasta ter­besar di Indonesia ini menurunkan suku bunga depositonya menjadi 5 persen untuk simpanan deposito di bawah Rp5 miliar dan 5,5 persen untuk simpanan de­posito di atas Rp25 miliar. Jahja menambahkan ihwal penurunan kembali suku bunga deposito BCA.

(Lat­ifa Fitria/NET)

============================================================
============================================================
============================================================