bambangsBambang Sudarsono

TIDAK seperti kisah novel karya Daniel Defoe, “Rubinson Crusoe”, tokoh yang menjalani hidup sendiri di sebuah pulau terpencil. Ek­sistensi hidup tiap orang adalah mahluk sosial yang hidup bermasyarakat. Kon­sekuensi hidup ber­masyarakat adalah saling berbagi. Hukum Thomas Hobbes bilang “homo homini lu­pus”, manusia adalah serigala buat sesamanya, tampaknya tak berlaku.

Keinginan berbagi ini bersumber dari suara hati dan menjadi hak asasi tiap orang. Namun, orang sering gamang untuk berbagi. Banyak orang beranggapan, berbagi kepada sesama berarti memberi sesuatu kepada orang lain dalam ujud materi. Namun, itu belum menyentuh aspek esensial dalam pengertian berbagi. Kalau berbagi hanya ter­batas pada pemberian materi alangkah cela­kanya mereka yang tidak berpunya.

Pergaulan sosial tidak sekejam itu. Ke­hidupan telah begitu arif memberikan bekal bagi mereka yang tidak bermodal namun tetap bisa berbagi. Syaratnya sangat mudah, hanya ikhlas. Ya, Ikhlas untuk memberikan senyuman kepada orang lain. Tersenyum berarti berbagi. (*)

============================================================
============================================================
============================================================