alfian mujani 240KATA cinta seperti man­tera. Ia memiliki kekua­tan yang dahsyat dan sering sangat sulit dic­erna rasio. Sebab cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi. Dalam konteks filosofi, cinta merupa­kan sifat baik yang me­warisi semua kebaikan, perasaan belas kasih, dan kasih sayang yang tulus dan mendalam.

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar cerita tragis di balik kata cinta. Ada orang patah hati karena cinta. Ada lagi orang bunuh diri karena cinta. Ada pula pula yang cem­buru buta atas nama cinta. Sungguh adegan ini menyimpang jauh dari konteks filosofi di atas. Dalam bahasa pasar, ini penyimpangan cinta.

Cinta dalam konteks filosofi di atas mem­butuhkan sebuah pengorbanan yang luar bia­sa. Tak ada imbalan, tak ada transaksi, apalagi pamrih. Dan, agama mengajarkan kepada kita bahwa pemilik cinta seperti itu hanya ibu dan Sang Pencipta alam semesta. (*)

============================================================
============================================================
============================================================