Profil-Dewan,-jaenal-mutaqinJaenal Mutaqin

Politikus Partai Gerindra ini diper­caya menjadi anggota Dewan Per­wakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor sebanyak dua periode, yakni periode 2009-2014 dan 2014-2019. Sebagai legislator muda, Jaenal berkeinginan membantu masyarakat di Kota Bogor teruta­ma dalam sektor pertanian.

“Kedua orang tua saya selalu mengingat­kan saya tentang pentingnya menjaga lingkun­gan, terutama dalam sektor pertanian yang merupakan pondasi dari kehidupan manusia, visi dan misi itulah yang selalu saya pegang teguh sampai sekarang,” kata dia, saat ditanya soal awal mulanya terjun ke politik.

Anggota Komisi A Bidang Hukum dan Pemerintahan ini mengaku, sebelum men­jadi anggota legislator, dirinya pernah men­jadi seorang satpam di beberapa perusahaan swasta. Ia buta dengan dunia politik dan sama sekali tidak tertarik pada saat dahulu, kare­na pada saat dahulu pihaknya memandang menjadi anggota dewan kental dengan status ‘penipu’. “Pemikiran saya tersebut terpatah­kan ketika saya dibebankan orang tua untuk menjadi penyalur aspirasi rakyat terutama di bidang pertanian dan saya bertekad akan menjadi anggota dewan yang amanah sesuai dengan keinginan masyarakat umum dan bu­kan keinginan pribadi,” tambahnya.

BACA JUGA :  Digadang Gantikan Bima Arya, Ini Sosok Hery Antasari Pj Wali Kota Bogor

Ketua Fraksi Partai Gerindra ini juga mengatakan, awal mula menjadi legislator ke­bingungan melanda dirinya, ia mengaku tidak tahu apa yang harus diperjuangkan untuk sek­tor pertanian, namun seiring waktu dengan komitmen dan kemauan yang kuat pihaknya mempelajari Peraturan Pemerintah tentang tugas anggota dewan.

“Saya mulai mencintai pekerjaan saya ke­tika saya sudah menguasai dan memahami fungsi anggota dewan. Beberapa payung hu­kum mulai dibuat untuk mempertahankan sektor pertanian, salah satunya Perda tentang Perlindungan Lahan Pertanian yang merujuk pada UU Nomor 41 Tahun 2009 dan Perda Provinsi Jabar Nomor 27 Tahun 2010,” tam­bahnya.

Menurut Jaenal, ini merupakan ideologi yang harus konsisten untuk diperjuangkan karena ketersedian lahan pertanian dari ta­hun ke tahun semakin berkurang. “Hanya 6 persen lahan pertanian di Kota Bogor dan seiring waktu berjalan, lahan pertanian sema­kin menyempit, ini merupakan hal yang perlu disikapi serius untuk kelangsungan masa de­pan bangsa, minimal pengembangan produksi dibidang pertanian semakin meningkat,” sam­bungnya.

BACA JUGA :  Menu Makan Malam dengan Pepes Tahu Kemangi yang Simple dan Sederhana

Ia juga berpesan kepada anak muda dan masyarakat Kota Bogor untuk selalu melaku­kan hal-hal positif di dalam hidup, karena un­tuk menjadi orang sukses perlu mematangkan SDM pribadinya serta berkontribusi kepada masyarakat sekitar. Ia juga mengaku, banyak yang telah berjasa dalam perjalanan karirnya hingga sampai pada titik ini. “Kedua orang tua merupakan orang yang paling berjasa karena mengikuti perjalanan saya dari lahir hingga kina, tak lupa dukungan dari istri juga mem­buat saya semangat untuk menciptakan karya yang baik untuk masyarakat Kota Bogor,” pungkasnya.

(Abdul Kadir Basalamah)

============================================================
============================================================
============================================================