JUVENTUS unggul taktik namun tak berdaya menghadapi mental juara yang dimiliki Bayern Munich saat keduanya bentrok dalam leg kedua babak 16 besar Liga Champions di Allianz Arena, Kamis (17/3/2016) dinihari WIB.
RISHAD NOVIANSYAH
[email protected]
Sempat tertinggal 0-2, Die Roten memaksa pertandingan berlanjut hingga extra time dan menutupnya dengan kemenanÂgan dramatis 4-2.
Juventus hampir menuntasÂkan misi mustahil usai unggul dua gol pada paruh pertama. Gol Paul Pogba menit ke-5 dan Juan Cuadrado menit ke-28 membuat publik tuan rumah terdiam. Skor 0-2 pun bertahan hingga turun minum.
Namun, Bianconeri gagal mempertahankan skor. Bayern kemudian bangkit dan mencetak gol balasan menit ke-73 lewat Robert Lewandowski. Hingga di ujung waktu normal, skor masih 1-2 untuk keunggulan tim tamu. Tapi gol Thomas Mueller di masa injury time waktu normal menunda langkah wakil Italia memastikan tiket perempat fiÂnal. Skor 2-2 pun memaksa wasit melanjutkannya ke babak tamÂbahan 2×15 menit.
Di babak tersebut, Thiago Alcantara dan Kingsley Coman mencetak gol masing-masing menit ke-108 dan 110 hingga membawa Bayern berbalik ungÂgul 4-2. Skor bertahan hingga laga usai di mana Bayern meÂlenggang ke perempat final dengan keunggulan agregat 6-4 setelah di pertemuan pertama hanya bermain imbang 2-2.
Usai lah pelatih Bayern, JoÂsep ‘Pep’ Guardiola menyebut Bayern sejatinya kalah taktik dari Juventus. Manajer berkeÂpala plontos hanya meyakinkan anak asuhnya terus berjuang bisa mendapatkan gol.
“Comeback itu dilakukan seÂcara emosional, bukan taktikal. Ketika Anda unggul 2-1 di Allianz Arena, tekanan membesar. Itu sangat sulit. Franck Ribery dan Kingsley Coman melakukannya dengan baik, Douglas Costa juga punya kemampuang dribble dan umpan yang baik, jadi semua berperan penting,†ucapnya diÂlansir Football-Italia.
“Sepakbola dewasa ini, dalam satu menit mereka bisa menyebut anda sebagai penakluk dunia. Tapi semenit berikutnya, anda bisa jadi bencana. Kami terÂus mengangkat kepala kami dan di menit ke-69, saya pikir kami bisa membuatnya hingga gol perÂtama datang,†jelasnya.
Soal taktik permainan, GuarÂdiola melakukan perombakan di babak kedua di mana memasukÂkan Coman. Pemain pinjaman dari Juventus justru keluar jadi pahlawan Bayern dan menyingÂkirkan finalis Liga Champions musim lalu yang notabenenya klub pemiliknya.
“Dibutuhkan lebih dari 11 orang untuk memenangkan perÂtandingan. Alex Sandro terlihat lelah dan Coman punya tenaga yang segar dan kecepatan yang besar. Tidak mudah untuk memÂbalikkan defisit 2-0 melawan tim Italia, jadi kami harus bersabar,†tambahnya
“Kami hanya menyesali cara kami memulai pertandingan dan mudah-mudahan kami bisa belajar untuk perempat final nanti. Jika ingin memenangkan Liga Champions, anda harus mengalahkan tim-tim besar dan Juventus sangat mengesankan malam ini,†pungkasnya.
Pelatih Juventus, MassimilÂiano Allegri senang dengan perÂforma Juve tapi menyesalkan kesalahan yang tercipta. Dalam pertandingan 120 menit, Juventus tampil lebih efisien. Hanya memiÂliki 31 persen penguasaan bola, Gianluigi Buffon dkk. mampu membuat 16 percobaan (11 on tarÂget) berbanding 69 persen penÂguasaan bola milik Bayern denÂgan 26 percobaan (8 on target).
“Ini adalah sebuah tes besar dan kami benar-benar bermain bagus selama 65 menit, mencipÂtakan banyak peluang bagus tapi kami membuat sebuah kesalaÂhan besar di akhir dan seharusnya kami bisa mengantisipasinya lebih baik,†ucap Allegri di Uefa.com.
“Kami sempat memimpin 2-0 dan punya kesempatan membuat gol ketiga. Kami berÂmain bagus dan memperlihatÂkan banyak kualitas. Gol LewanÂdowski terjadi dari salah satu peluang yang jarang didapatkan mereka dan pertandingan nyaris berakhir dalam kedudukan 2-1.â€
“Kami punya beberapa peluÂang untuk memenangi pertandÂingan tapi tidak memaksimalÂkannya. Saya puas tapi kecewa. Puas dengan 70 menit pertama, tapi sepakbola terkadang berÂgantung dengan detil-detil yang kecil dan akhirnya detil di menit-menit akhir ketika Mueller meÂnyamakan skor 2-2.â€
“Tidak ada yang menyangÂkan kami bisa bermain seperti ini melawan Bayern di Munich. Kami kalah tapi kami bisa bangÂga dengan peforma kami malam ini. Sekarang kami harus fokus ke Serie A dan menantikan Liga Champions musim depan,†luÂgas Allegri.
Blunder Juve
Blunder terbesar mereka terÂjadi delapan bulan lalu, saat meÂmutuskan meminjamkan KingsÂley Coman. Ia mencetak golnya dengan berkelas, dia menggiring bola dari wilayah permainannya sendiri, masuk ke kotak penalti, melakukan cut inside dan meÂlepaskan tembakan lengkung yang tak sampai dijangkau BufÂfon dengan kaki kiri.
“Dia (Coman) sudah banyak berkembang. (Liga) Jerman coÂcok dengannya karena dia dapat banyak ruang untuk menunjukÂkan kualitasnya,†ucap Allegri saat dimintai komentarnya soal penampilan coman.
Bisa jadi ada sedikit penyesaÂlan dirasakan Allegri dalam perÂnyataannya itu. Soalnya Coman saat ini masih berstatus pemain Juventus. Kesalahan Juventus bukan sekadar meminjamkan remaja 19 tahun itu, manajemen klub juga tidak menyertai klauÂsul yang melarangnya bermain jika kedua tim berhadapan. PaÂdahal itu hal yang cukup umum dilakukan klub jika meminjamÂkan pemain ke tim lain.
Coman datang ke Allianz Arena di tengah tahun 2015 lalu. Sebelumnya, di musim 2014/2015, dia menjadi langgaÂnan bangku cadangan Juventus, setelah didatangkan dengan staÂtus free transfer dari Paris Saint Germain.
Josep Guardiola memberiÂkan jatah main yang cukup banÂyak untuk Coman. Termasuk laga dinihari tadi dia sudah main di 28 pertandingan semua komÂpetisi dengan total ada enam gol dibuat dan 11 aasist diciptakan.
Kemenangan membuat BayÂern sudah melenggang ke peremÂpat final Liga Champions sebanÂyak 15 kali. Sedangkan kegagalan Juventus membuat wakil Italia habis di babak 16 besar. (*/Net)