DSC07503Tidak puas dengan hanya melahirkan 40 varian cemilan cokelat, Chocomory kembali memperkenalkan varian baru, yang disebut chocogurt. Cemilan ini mengkombinasikan asamnya yoghurt strawberry dengan keunikan cita rasa cokelat yang khas. Dengan kemasan berwarna merah muda, chocogurt terkesan begitu feminis dan ceria.

Oleh : Hesti Amelia
[email protected]

Chocogurt menggabungkan dua sensai rasa yang umum­nya disukai oleh banyak orang (Strawberry dan cokelat). Rasa asam dan manis melebur jadi satu seb­agai rasa yang unik,” ungkap Axel Sutan­tio, Direktur Chocomory.

Di pasar cemilan cokelat, memang banyak beredar berbagai macam cokelat dengan berbagai kombinasi rasa. Namun cokelat rasa yogurt adalah varian yang berbeda, yang mungkin jarang ditemui. Produk besutan chocomory ini dapat menjadi cemilan cokelat pendatang baru yang menantang penik­mat cokelat untuk menik­matinya.

“Pas­ar cokelat olahan di Indonesia sangat po­tensial per­tumbuhannya, terlebih lagi Indonesia merupakan produsen cokelat terbe­sar ketiga di dunia. Kondi­si ini sangat menantang bagi kami un­tuk terus berinovasi dan memperkenalkan cemilan cokelat asli Indonesia, serta bersaing dengan cokelat dari negara lain, seperti Bel­gia,” ucap Alumnus Curtin University.

Proses pembuatan chocogurt berangkat dari rasa penasaran Axel, generasi ke dua penerus PT Cisarua Mountaine Dairy (Cimo­ry), perusahaan yang bergulat di bisnis susu segar dan yoghurt sejak 2006. Namun di tan­gan generasi Axel, Cimory merambah bisnis cokelat dengan label Chocomory, di bawah bendera PT. Chocomory Cokelat Persada. Dan ini kali pertama cokelat di mix dengan yogurt dalam pasar cokelat Indonesia.

“Sebagian label, chocogurt merupakan akronim dari cokelat dan yogurt atau bisa juga chocolate and forget the hurt,” terang Axel.

Menilik latar be­lakang ak­ademis Axel, dengan disiplin food sci­ence and technology, chocogurt dan semua produk chomory lain­nya, lahir dari eksperimen berbasis riset, dan seluruh pembuatannya menggunakan teknologi pengolahan pangan modern, se­hingga menghasilkan produk dengan standar berkualitas tinggi.

Memasuki tahun ketiga keberadaan Cho­comory, brand ini telah dikenal sebagai oleh-oleh khas Puncak. “Dengan adanya chocogurt, Anda dapat membuat lebih ban­yak daftar oleh-oleh untuk Anda berikan ke­pada orang-orang terdekat,” jelas Axel.

Chocogurt yang baru saja di ‘launching’ tanggal 21 Maret 2016 ini sedang memberikan promo. Tiap pembelian lima chocogurt gratis satu. Harga satuannya hanya Rp. 10.000 den­gan berat 35 gram. “Seharinya kami produksi 1 sampai 1,5 ton cokelat dengan target penjua­lan 50 ribu per batang perbulan,” kata Axel.

Menurut Axel, presentase pergerakan omset dari tahun ke tahun selama tiga tahun kebelakang mencapai 10 kali lipat. “Walau­pun sudah memiliki karyawan saya menjual cokelat itu sendiri. Pertama buka pada Desem­ber 2012 hanya mendapat omset tidak lebih dari Rp 200 juta tiap bulannya, dan hari ini su­dah lebih dari 10 kali lipat,” pungkas Axel. (*)

============================================================
============================================================
============================================================