dr-rubaeahDIABAIAKAN, lalu mati pelan-pelan. Pepatah ini yang pantas menggambarkan masih acuhnya masyarakat Kota Bogor dalam menyikapi bahayanya Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Bogor. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor hingga kini belum mencabut status siaga. Masyarakat diminta masih harus tetap waspada.

Oleh : ABDUL KADIR BASALAMAH
[email protected]

Rekapitulasi Dinkes Kota Bogor men­catat, sejauh ini masih ada 400 pasien DBD yang tergolek lemas di ranjang rumah sakit.

Kadinkes Kota Bogor, dr. Rubaeah, mengatakan, seran­gan nyamuk kepada 400 jiwa warga Kota Bogor ini terjadi dalam kurun waktu tiga bulan, mulai dari tanggal 11 Januari 2016 sampai dengan Maret 2016. “Pada Januari sebanyak 174 orang, Februari ada 205 orang dan Maret ada 21 orang,” paparnya.

BACA JUGA :  Bima Arya Takziah ke Keluarga Korban Longsor, Pastikan Penanganan Berjalan

Ia juga menambahkan, jum­lah penderita DBD tersebut be­rasal dari berbagai kecamatan, diantaranya Kecamatan Tanah Sareal berjumlah 95 orang, Ke­camatan Bogor Utara sejumlah 89 orang, Kecamatan Bogor Barat 83 orang, Kecamatan Bogor Tengah 49 orang, Keca­matan Bogor Selatan 39 orang dan Kecamatan Bogor Timur 45 orang. “Kematian karena DBD ada dua orang, yakni bali­ta berusia 2 tahun di Kelurahan Balumbang Jaya yang dirawat di RS Karya Bhakti dan seorang anak berusia 9 tahun di Kelu­rahan Sindangbarang yang di­rawat di RSUD Kota Bogor,” tambahnya.

Sedangkan dalam skala Kelurahan, ka­sus DBD dipimpin Kelurahan Baranan­gsiang sebanyak 28 orang, disusul Kelurahan Ciluar sebanyak 17 orang, Kelura­han Kedung Ba­dak 17 orang, Ke­lurahan Sindang Barang 17 orang, Kelurahan Tegal Gundil 16 orang, Kelurahan Cibadak 16 orang, Keluara­han Ciparigi 15 orang, Kelurahan Bantar Jati sebanyak 14 orang, Kelu­rahan Katulampa sebanyak 13 orang dan Kelurahan Ci­mahpar 12 orang. “Namun kasus DBD ini masih belum termasuk kategori Kejadian Luar Biasa, melainkan masih berstatus waspada,” tambahnya.

BACA JUGA :  55 ASN Pemkot Bogor Dilantik, Dedie Rachim: Beri Pelayanan Terbaik untuk Masyarakat

Agar kasus DBD tak semakin meluas, Dinkes mengimbau ma­syarakat lebih waspada. Selain itu, masyarakat diminta mener­apkan Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (Gertak PSN) dan program 3M (Menguras, Menutup, dan Mengubur). Agar kasus DBD tidak meningkat.

“Pokjanal DBD kecamatan dan pokja DBD Kelurahan dimo­hon untuk menggerakan warg­anya agar melakukan Gertak PSN seminggu sekali di rumah masing-masing dengan 3M plus, agar penyebaran kasus DBD di Kota Bogor dapat dikendalikan,” pungkasnya.

============================================================
============================================================
============================================================