LOS ANGELESÂ – Maria Sharapova positif menggunakan meldonium yang membuatnya gagal melewati tes doping usai menjalani babak peremÂpatfinal Australia Terbuka 2016. Petenis cantik Rusia itu mengaku tiÂdak mengetahui jika substansi yang dikonsumsinya dalam 10 tahun teraÂkhir terlarang sejak 1 Januari 2016.
Sharapova membuat pengumuÂman mengejutkan dalam konferÂensi pers di Los Angeles, California, Amerika Serikat, Senin (7/3/2016) waktu setempat. Petenis Rusia itu mengatakan dirinya tak lolos tes doping meldonium.
Ia mengenal, obat yang dimakÂsud dengan nama mildronate dan tidak menyadari bahwa meldonium menjadi substansi terlarang mulai taÂhun ini. Alhasil, pemenang lima titel Grand Slam ini berharap bisa mengÂhindari sanksi panjang dari Federasi Tenis Internasional (ITF).
Sharapova seolah menjadi gong kasus-kasus doping yang melanda atÂlet Rusia. Rusia bahkan sudah lebih dulu terancam tak bisa mengirimkan pasukan atletik pada Olimpiade 2016 Rio de Janeiro. Sebelum Sharpova, sejumlah atlet Rusia lain sudah terÂjerat kasus serupa. Rupanya meldoÂnium adalah zat yang lumrah dikonÂsumsi oleh para atlet Rusia.
Mantan Presiden WADA Dick Pound dalam wawancara dengan BBC, Rabu (9/3/2016), mengatakan perubahan soal daftar obat-obatan yang dilarang WADA sudah disebarÂkan sejak 30 September tahun lalu. Tapi, dalam keterangannya SharapoÂva menuturkan baru tahu kalau melÂdonium yang dikonsumsi sejak 10 taÂhun lalu itu pada 1 Januari 2016.
“Tindakan Sharapova sangat ceroboh, karena pemberitahuan adÂanya perubahan aturan mengenai daftar obat-obatan, sudah disebarÂkan sejak 30 September lalu. Masih ada waktu mulai Oktober, November dan Desember sampai peraturan terbaru mengenai obat-obatan yang dilarang akhirnya ditetapkan secara resmi pada Januari 2016. Semua peÂmain tenis mendapat pemberitahuan ini, mereka juga memiliki tim medis,” kata Pound.
Tak Sendirian
Sebelumnya, pebalap sepeda, Lance Armstrong tak cuma memakai doping untuk merengkuh rekor tuÂjuh titel Tour de France, tapi juga melakukannya sambil mencitrakan diri sebagai sumber inspirasi keberÂhasilannya berjuang mengalahkan kanker.
Kenyataannya, atlet Amerika Serikat ini mengeruk kekayaan meÂlimpah dari perbuatan tercelanya, juga mem-bully pebalap lain yang berani tampil melawannya dan beruÂsaha mendiskreditkan para jurnalis yang berusaha mengekspos keboÂhongannya selama bertahun-tahun.
Kemudian Jose Canesco, pada 2005, ia blak-blakan soal salah satu rahasia umum terbesar di dunia olahraga. Dalam otobiografinya, Juiced: Wild Times, Rampant ‘Roids, Smash Hits & How Baseball Got Big’, pemenang dua gelar World Series ini mengaku menggunakan steroid sepanjang karier profesionalnya dan mengungkapkan ia bahkan memÂberikan substansi terlarang kepada eks rekan-rekan setimnya, termasuk Mark McGwire. Nama terakhir ini, yang tenar sebagai pemecah rekor home run terbanyak dalam satu musim major league pada 1998, akhÂirnya mengaku bersalah pada 2010.
Diego Maradona, legenda ArgenÂtina ini telah bermasalah dengan koÂkain pada 1983, sehingga tak menjadi kejutan besar saat ia dihantam sanksi 15 bulan pada 1991 usai teruji positif mengonsumsi obat terlarang tersebut.
Namun, dunia terguncang kala ia positif menggunakan ephedrine di Piala Dunia 1994 Amerika Serikat. Maradona mengklaim ia tak sengaja memakai obat tersebut tetapi tetap diÂjerat suspensi 15 bulan, yang menanÂdai akhir karier internasionalnya.
Sprinter Amerika Serikat, JusÂtin Gatlin pun dihukum dua tahun setelah teruji positif menggunakan amphetamine pada 2001, namun suspensi tersebut dipotong separuh dengan Gatlin mengklaim hasil tes positif karena pengobatan yang diÂjalaninya untuk attention deficit disÂorder.
Pada 2006 ia kembali teruji posiÂtif memakai zat terlarang lainnya tetaÂpi berhasil menghindari hukuman seumur hidup setelah sepakat untuk bekerja sama dengan pihak berwajib. Sanksi delapan tahun untuknya bahÂkan lagi-lagi dikurangi hingga setenÂgahnya menyusul banding.
Selain mereka, masih ada beberÂapa atlet kenamaan dengan prestasi mentereng yang karirnya hancur, seperti Marion Jones (atletik), Shane Mosley (tinju), Alex Rodriguez (bisÂbol), Jaap Stam (sepakbola) serta Ben Johnson (atletik).
(Rishad/Net)