BANDUNG, TODAYÂ – Kemenangan Persib atas Sriwijaya FC kemarin menempatkan Maung Bandung sebÂagai juara grup A Piala Bhayangkara. Dengan hasil tersebut tim besutan Dejan Antonic itu berkesempatan melakoni babak semifinal sebagai tuan rumah.
Keuntungan tersebut diharapkan oleh Umuh Muchtar bisa dimanfaatÂkan sebaik mungkin demi merebut satu tiket final. Supaya bobotoh bisa kembali menyerbu Stadion Utama Gelora Bung Karno layaknya final Piala Presiden.
“Juara grup nanti kita main lagi di sini ( Jalak Harupat), jangan samÂpai tidak masuk final supaya kita bisa ke GBK lagi ramai-ramai lagi di GBK,†ujar Umuh di Jalak Harupat, Sabtu (26/3) lalu.
Mengenai lawan yang dihadapi dari grup B, Umuh mengaku tidak mau pilih-pilih. Baginya siapapun tim yang maju ke semifinal adalah tim dengan kualitas dan mental yang sudah teruji.
Pria yang menjabat sebagai manajer itu pun berharap Persib bisa melalui semifinal dengan mulus. Karena satu tiket ke partai puncak makin membuka kans Dejan Antonic merebut trofi bersama Maung BandÂung sejak ditunjuk menggantikan Jajang Nurjaman yang sedang menÂimba ilmu ke Italia.
“Semoga Persib bisa laluinya, Amin nanti tidak ada yang bermaÂsalah,†ujarnya.
Turunkan Wasit Terbaik
Kinerja wasit di babak penyisiÂhan grup Piala Bhayangkara meÂmang kerap mendapat sorotan. Kali ini manajer Persib, Umuh Muchtar mengaku geram dengan kebijakan wasit Muslimin asal Makassar yang memimpin laga kontra Sriwijaya FC.
Menurutnya banyak keputusan yang merugikan timnya saat laga berjalan. Seperti ketika Hariono yang sedang berebut bola dengan Yu Hyunkoo malah diberi kartu kuning dan harus absen di semifinal akibat akumulasi.
Selain itu pemain cadangan, Agung Pribadi dan Yandi Sofyan pun secara bersamaan dikartu kunÂing karena ikut merayakan gol Juan Belencoso. Kedua pemain itu pun harus ikut-ikutan mendapat sanksi.
Umuh pun meminta di semifinal, pihak penyelenggara menerjunkan wasit yang sudah memiliki reputasi bagus di kancah sepakbola tanah air.
“Untuk semifinal saya minta waÂsit yang benar. Apalagi di ISC nanti harus benar-benar, harus disaring lagi. Kita engga mau banyak dapat kerugian padahal kita main sudah gila-gilaan di lapangan,†tegas Umuh kepada wartawan, Sabtu (26/3) keÂmarin.
Meski Persib akhirnya suskes menggulung sang lawan, tapi tim mereka harus compang-camping di semifinal. Umuh pun menyebut kubu Sriwijaya sama-sama kerap mendapat kerugian akibat keputuÂsan keliru dari Muslimin. Kondisi ini menurutnya tidak bisa dibiarÂkan demi kebaikan sepakbola IndoÂnesia.
“Walau kita menang tapi saya tiÂdak suka, kedua tim juga sama-sama selalu dirugikan,†ujar Umuh.
Kritik yang dilontarkan pria berÂkumis tebal itu dilakukan semata untuk memperbaiki kualitas wasit di Indonesia. Karena tidak lama lagi gelaran liga Indonesia Soccer ChamÂpionship akan mulai mentas.
Baginya untuk memimpin jalanÂnya laga yang mempertemukan klub-klub kasta tertinggi tanah air, dibutuhkan korps baju hitam yang tegas dan paham akan laws of the game.
“Diupayakan wasit dari kita cari yang benar-benar. Kalau perlu ada yang benar-benar ngelola wasit. Saya rasa ini bentuk evaluasi untuk ISC, nanti kalau PSSI terbentuk wasit haÂrus dilihat yang ada di Bhayangkara,†pungkasnya.
(Imam/net)