Untitled-22OTORITAS Jepang sedang berjuang keras menyampaikan bantu­an ke beberapa lokasi wilayah selatan setelah sedikitnya 110 ribu orang dipaksa meninggalkan rumahnya akibat hantaman dua kali gempa di daerah mereka. Hingga kini, WNI dinyatakan masih dalam kondisi selamat, meski mengalami stres.

(Yuska Apitya Aji)

PERDANA Menter Jepang, Shinzo Abe, dalam keteran­gannya sebagaimana di­peroleh Al Jazeera, Senin, 18 April 2016, mengatakan, dia menginginkan daerah selatan dinyatakan sebagai daerah bencana. “Pemerin­tah perlu melakukan pem­bangunan di sana,” ucapnya.

Sekitar 30 ribu tim pemyelamat menjelalahi re­runtuhan gedung untuk men­cari korban selamat dan mem­bawa makanan bagi para korban yang tak bisa kembali ke rumah mereka akibat hantanam gempa di Pulau Kyushu pada Kamis, 14 April 2016.

Akibat amuk bumi tersebut, sekitar 42 orang tewas dan 10 orang lainnya dinyatakan hi­lang. Sedangkan menurut kantor berita Reuters, sedikitnya 110 ribu orang kehilangan tempat tinggal. “Sekitar 80 ribu rumah di Koma­moto -kawasan yang paling buruk akibat bencana- masih belum diali­ri istrik pada Ahad, 17 April 2016,” kata Menteri Ekonomi, Perdagan­gan dan Industri.

BACA JUGA :  Simak Ini, Makanan Vegetarian yang Bisa Jadi Pengganti Asupan Ikan

Militer Amerika Serikat yang sedang bertugas di Jepang melakukan operasi kemanusiaan bersama terutama untuk menga­tasi masalah tanah lonsor, jalan rusak, dan jembatan putus. Diper­kirakan bakal terjadi hujan deras membuat gedung-gedung yang kolap kian tidak stabil.

Tim keselamatan Jepang men­gatakan, mereka hanya sanggupm mendistribuskan bahan makanan dua bal untuk makan malam. “Kami akan melakukan hal yang terbaik,” kata Abe kepada anggota parlemen ketika dimintai keteran­gan oleh oposisi terkait dengan penangaan bencana.

Korban dari serangkaian gem­pa bumi yang mematikan di Per­fektur Kumamoto, Pulau Kyushu, Jepang selatan, Senin (18/4/2016), mulai membutuhkan bantuan.

Di tengah paparan suhu dingin karena menghabiskan malam di bawah tenda-tenda darurat, mer­eka juga kehabisan makanan, sep­erti dilaporkan Reuters.

Semua persediaan pangan ter­kubur puing rumah mereka. Anak-anak menjerit meminta makan, sementara orangtua kebingungan bagaimana mendapatkan makanan.

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kota Bogor, Selasa 16 April 2024

Warga Jepang yang memi­liki etos kerja tinggi dan jarang mengeluh kini mulai merasakan pergolakan soal perut karena ke­sulitan makanan.

Persoalan itu telah ditanggapi Pemerintah Jepang. Tokyo menin­gkatkan personel regu penyelamat menjadi 30.000 orang untuk me­nyediakan makanan dan mencari korban hilang, Senin ini.

Gempa berkekuatan 7,3 skala Richter pada Sabtu (16/4/2016) dini hari telah menewaskan sedikit­nya 33 orang. Peristiwa itu terjadi setelah lebih dari 24 jam sebelum­nya gempa bermagnitudo 6,4 me­newaskan sembilan orang di wilayah yang sama, Perfektur Kumamoto.

Lebih dari 1.000 orang terluka. Terjadi kerusakan yang luas pada rumah-rumah warga. Banyak ruas jalan putus dan jembatan rusak akibat dua gempa itu.

Satu ruas jalan raya utama di kaki gunung di sebuah lembah di Kumamoto putus total. Diduga kuat ada pelintas yang tertimbun. Regu penolong masih ketar-ketir mengatasi longsor susulan karena ratusan gempa. Akibat jalan dan jembatan putus, rantai distribusi pangan darurat juga terkendala.

============================================================
============================================================
============================================================