hlBAGI pria yang merasa ereksinya kurang kuat atau mudah loyo, sildenafil alias viagra menjadi andalan untuk meningkatkan kemampuan seksualnya. Tetapi, berhati-hatilah membeli obat disfungsi ereksi ini di tempat tidak resmi.

Yuska Apitya | Latifa

Hasil penelitian Victory Project Fakultas Kedok­teran Universitas Indonesia tahun 2011-2012 menemukan, obat vi­agra palsu banyak ditemukan di Indonesia.

Dari 518 tablet sildenafil 100 mg yang dibeli dari apotek, toko obat, penjual obat jalanan, dan tiga situs web di Indonesia, dik­etahui 45 persennya adalah vi­agra palsu.

Sildenafil palsu paling ban­yak ditemukan pada pedagang obat jalanan (100 persen), toko obat (56 persen), dan dari inter­net (33 persen). Meski begitu, di apotek (13 persen) ternyata juga ditemukan viagra palsu.

Penelitian yang dipimpin oleh Prof.Akmal Taher, spesialis urologi itu dilakukan dengan mengambil sampel obat di Ja­bodetabek, Malang, Surabaya, Bandung, dan Medan.

BACA JUGA :  Polisi Tangkap Pencuri Pagar Besi di Tempat Pemandian Air Panas Parung

Kemudian obat-obat terse­but diuji di Divisi Operasi Kuali­tas Pfizer di Dalian China, un­tuk dinilai keasliannya dengan analisis spektrum infra merah. Semua obat yang palsu kemudi­an dikirim ke laboratorium obat palsu Pfiser di inggris.

Kandungan sildenfail (zat aktif ) dari 106 tablet viagra palsu yang dianalisis berva­riasi antara 24 sampai 157 mg per 100 mg tablet. Namun zat aktif lain yang terkandung dalam obat itu tidak diteliti.

Widyaretna Buenastuti, Public Affair and Communica­tion Director Pfizer Indonesia mengatakan, konsumen san­gat dirugikan dengan pereda­ran obat palsu karena tidak mendapatkan efek yang di­inginkan.

“Terkadang bukan soal harga yang membuat konsumen mem­beli obat palsu, yang mahal pun tetap dibeli. Obat disfungsi ereksi dan obat pelangsing memang pal­ing banyak dipalsukan, kemung­kinan karena orang malu mem­belinya di tempat resmi,” kata Widya, akhir pekan kemarin.

BACA JUGA :  Menu Sederhana untuk Sahur di Tanggl Tua, Nasi Goreng Terasi dan Sayuran yang Lezat dan Nikmat

Salah satu cara untuk memas­tikan keaslian produk obat yang dibeli adalah dengan membelin­ya di apotek resmi. “Sildenafil juga tidak bisa dibeli sembaran­gan, harus dengan resep dok­ter,” katanya.

Menyikapi temuan ini, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Bogor, Yoezwar Darisan, mengakui jika viagra memang acap disalahgunakan seiring dengan tingginya per­mintaan pembeli. “Kalau palsu jelas tidak ereksi. Gimana mau berdiri namanya juga palsu,” kata dia, kemarin.

“Obat viagra itu memang penting buat penderita diabe­tes dan lansia. Tapi, tetap harus dengan anjuran dokter. Karena kalau tidak, bisa merusak gin­jal,” kata dia.

Yoezwar juga meminta agar di­nas terkait melakukan pembersi­han di pasaran. “Kalau yang palsu terus dikonsumsi bahayanya di ginjal. Kalau ginjal sudah rusak ya tentu racun cair tidak bisa difilter masuk tubuh,” kata dia.(*)

============================================================
============================================================
============================================================