Untitled-4MARAKNYA kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), pengabaian terhadap keluarga, serta penyimpangan seksual dan pornografi pada anak-anak yang terjadi akhir-akhir ini semakin memprihatinkan. Atas dasar itulah, lembaga pemerhati dunia pendidikan, Sahabat Pendidik Indonesia, meluncurkan Gerakan Peduli Anak dan Keluarga di acara Workshop Ayah Bunda Ananda Kompak 100%.

Oleh : Latifa Fitria
[email protected]

Acara ini dibuka dengan lantunan ayat suci Al Quran yang dibawakan oleh Asma Taqiyah, siswi kelas 8 SMPIT Um­mul Quro. Dilanjutkan dengan sambu­tan dari Ketua Sahabat Pendidik Indonesia, Farid Hardiyana.

“Sangatlah penting bagi orang tua dan juga tenaga pendidik untuk bisa membina anak-anak sebaik mungkin agar terhindar dari hal-hal nega­tif di luar sana,” ujarnya.

Peserta lalu dihantarkan kepada sesi per­tama workshop yang dipandu oleh Hepi Andi Bastoni. Sesi ini menghadirkan Hilman Rosyad, ulama sekaligus pemerhati keluarga, yang men­gupas tuntas bagaimana membangun visi dan misi keluarga muslim.

“Ada dua hal yang harus kita lakukan untuk bisa mewujudkan keluarga kompak 100%. Per­tama, beribadah kepada Allah dan menjalank­an segala syariat-Nya. Kedua, upayakan untuk mendapatkan keridhoan Allah melalui bakti kita pada orang tua dan berdoa kepada-Nya,” lanjutnya.

Selesai istirahat siang, peserta mendapat­kan training super dari Aris Ahmad Jaya, mo­tivator ulung dari ABCO. Di sesi ini, Aris men­gajak seluruh peserta untuk ikut bersimulasi. Selain itu, ia juga membahas lengkap tentang berbagai tipe orang tua dan cara mendidik anak. “Agar keluarga bisa kompak seutuhnya. Ada dua rumus standar yang tiap orang harus miliki. Yang pertama, bagaimana memperbe­sar kapasitas kita untuk layak dicintai. Dan, bagaimana mengerti sebelum akhirnya di­mengerti,” tambah Aris.

Yang unik dari workshop keluarga ini adalah adanya fasilitas Kids Corner. Peserta yang datang dengan membawa serta buah hatinya tetap bisa mengikuti jalannya workshop dengan tenang, sementara anak-anaknya diasuh oleh panitia. Ada berbagai macam aktivitas agar keduapuluh enam anak-anak tidak bosan selama acara. Mer­eka diajak bermain balok susun, menghafal al quran, menonton film bersama, mengikuti mini kompetisi, dan lain-lain.

Suasana semakin istimewa adalah kehadiran pendongeng profesional, Danang Sriwijayanto, yang biasa disapa Kak Danang, beserta bonekan­ya, Odi. Mereka hadir menyuguhkan dongeng yang membius anak-anak. “Kids Corner-nya sangat berkesan untuk anak saya,” ungkap salah seorang peserta yang anaknya dititipkan di Kids Corner.

Workshop “Ayah Bunda Ananda Kompak 100%” ini diakhiri dengan penandatangan petisi Gerakan Peduli Keluarga dan Anak. Penandatan­gan ini dilakukan oleh seluruh peserta dan pem­bicara. Ikut serta juga komite sekolah-sekolah di Bogor, seperti Ummul Quro, yayasan At Taufik, Kaifa, BBS, Shalahuddin, dan lain-lain.

“Gerakan ini dimaksudkan untuk mengem­balikan fungsi utama pada keluarga yang dapat menyelamatkan moral dan akhlak generasi penerus,” jelas Rina Eny, selaku ketua panitia.

Ia berharap, langkah awal gerakan ini cukup sederhana, yaitu dengan memeluk anak setiap hari. “Melalui pelukan, diharapkan terjalin ke­dekatan secara fisik sehingga kebutuhan dasar akan cinta dan kasih sayang orang tua kepada anak dapat terpenuhi,” lanjut Rina.

Komentar positif pun berdatangan dari para peserta. “Alhamdulillah. Acara ini awal kami me­langkah setelah banyak kesalahan kami dalam menyikapi pasangan dan anak kami,” kata Hap­py, guru SDIT Zaid bin Tsabit. “Semoga keluarga kita diridhoi Allah dan selalu dalam tuntunan- Nya membina rumah tangga muslim yang sesuai syariat Islam,” sambungnya. (*)

============================================================
============================================================
============================================================