Untitled-14BOGOR, TODAY — Ribuan orang mengantarkan Rais Syuriah Pen­gurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Bogor, KH. Rd. Mukhtar Royani ke peristirahatan terakhirnya, di komplek makam keluarga Pesantren Riyadhul Aliah, Kampung Cisempur, Desa Cinag­ara, Kecamatan Caringin, Kabu­paten Bogor, Rabu (13/4/2016). KH Mukhtar Royani menghembuskan nafas terakhir di kediaman duka pada Selasa (12/4/2016), pukul 17:30 WIB.

Anggota DPRD Kabupaten Bo­gor, Edwin Sumarga mengatakan, dirinya dan keluarga besar NU Bogor merasa sangat kehilangan atas wafatnya KH Mukhtar Roy­ani. Pasalnya, sangat sulit men­cari sosok lain sebagai pengganti peran almarhum. “Keluarga Besar NU Bogor sangat kehilangan so­sok pejuang tulus. Beliau mengor­bankan apapun untuk kepentin­gan Jamiyah NU. Saya tahu beliau tidak pernah mengambil keuntun­gan dari perjuangannya,” tegas Edwin.

Menurut dia, berbagai kemajuan yang dicapai NU Kabupaten Bogor dalam beber­apa dekade terakhir, tidak dapat dilepaskan dari kontribusi besar KH Mukhtar Royani. “Kami mendo’akan agar semua amal ibadah dan kebaikannya ditetima Allah SWT,” ung­kap Edwin yang juga ketua DPC PKB Kabu­paten Bogor.

BACA JUGA :  Rendang Ayam Kampung, Menu Lezat untuk Santapan Keluarga Tercinta

Edwin berharap, apa yang diwariskan almarhum bagi NU dan warga “Nahdliyin” Bogor dapat terus dijaga dan dikembangkan demi kemajuan NU di “bumi Pakuan Pajaja­ran”.

Hal senada dipaparkan oleh aktivis NU, Ahmad Fahir. Menurutnya, lebih dari sepa­ruh masa hidup sosok kiai kharismatis “di­wakafkan” untuk kepentingan NU.

Kiai Mukhtar Royani tercatat mengem­ban amanah sebagai Rais Syuriah PCNU Kabupaten Bogor selama lima periode alias sekitar 21 tahun terakhir. Satu periode kepengurusan di lingkungan NU berlang­sung selama lima tahun.

Pada konferensi terakhir PCNU Kabupat­en Bogor, 2015 lalu, kiai yang akrab disapa “Ajengan Mumu” ini kembali terpilih sebagai Rais Syuriah masa bakti 2015-2020.

Kiai Mukhtar Royani tercatat pula seb­agai A’wan Syuriah PBNU hasil Muktamar ke-33 NU di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, 2015.

Selain itu, sehari-hari Kiai Mukhtar membina ratusan santri yang menimba ilmu di Pesantren Riyadhul Aliah, yang dirintis ke­luarganya.

Menurut mantan Ketua Umum PMII Ca­bang Kota Bogor ini, almarhum merupakan sosok yang sangat peduli dan total dalam mengabdi kepada NU dan warga Nahdliyin.

BACA JUGA :  Tes Kepribadian: Sifat dan Karakter Tersembunyi Seseorang Diungkap dari Bentuk Kaki

“Beliau sebagai guru dan teladan bagi generasi muda NU Bogor. Sejak muda hing­ga ajal menjemput sangat konsen dalam mengembangkan NU. Tidak ada kata lelah dalam berjuang. Penyakit atau usia tidak membatasi totalitas dedikasi kepada NU,” tegasnya.

Wakil Katib Syuriah PCNU Kabupaten Bogor, Ustadz Ikrom menambahkan, wafat­nya KH Mukhtar menimbulkan duka yang mendalam bagi keluarga besar Nahdliyin Bogor. “KH Mukhtar nyaris tidak pernah ke­hilangan semangat atau kehabisan energy dalam membangun NU Bogor. Beliau sebagai teladan bagi generasi muda NU,” tuturnya.

Berbagai pihak menyampaikan belas­ungkawa atas kepergian KH Mukhtar Roy­ani. Sejumlah karangan bunga terpampang di depan kediaman duka, antara lain ber­asal dari Rais Am Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Dr KH Ma’ruf Amien, Ketua Umum DPP PKB A Muhaimin Iskandar, Bu­pati Bogor Nurhayanti, dan Ketua DPRD Ka­bupaten Bogor, Jaro Ade dan Ketua DPC PKB Kabupaten Bogor.

(Yuska Apitya Aji)

============================================================
============================================================
============================================================